Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menilik Potensi Cuan Bisnis E-Wallet bagi Pemodal Besar

Melalui transaksi e-wallet, ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh pengguna, tidak hanya sekedar pembayaran saja, namun juga ada tawaran promo, diskon dan cashback di beberapa merchant.

Hal ini lantas menjadi peluang bagi beberapa perusahaan untuk mengembangkan kemudahan dalam jaringan ekosistemnya.

Beberapa perusahaan besar yang mengembangkan bisnis financial technologi (fintech) seperti dari Grup Astra, Emtek, Salim Group, Djarum Group, dan Lipoop.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto mengatakan, banyaknya perusahaan besar yang masuk dalam bisnis e-wallet ini lantaran melihat peluang yang begitu besar untuk bertumbuh di masa depan.

Di sisi lain, pertumbuhan e-wallet di masa pandemic Covid-19 terus menunjukkan hal yang positif, yang menggambarkan potensi ke depannya dengan growth yang cukup besar.

Pandemi juga berperan menumbuhkan sektor fintech, dimana banyak masyarakat yang membutuhkan jenis transaksi yang mudah dan efisien di tengah keterbatasan saat ini.

“Prospek ke depan sepertinya masih positif, walaupun persaingan cukup ketat. Karena dalam konteks ini banyak pemain-pemain lama penyedia layanan e-wallet. Di sisi lain, pertumbuhan industry ini didorong oleh trend kelas menengah yang didominasi milenial, yang umumnya juga merupakan pengguna e-wallet,” jelas Eko kepada Kompas.com, Jumat (17/9/2021).

Eko juga mengatakan, bagi milenial kelas menengah yang hidup di perkotaan, menggunakan e-wallet adalah hal yang menjdi tren. Sehingga masih ada peluang bagi e-wallet untuk tumbuh dan dikembangkan dengan kelebihan masing-masing.

“Ada beberapa yang membentuk ekosistem seperti Shopee Pay, atau di luar itu ada Gojek, melalui GoPay yang tergabung dalam ekosistem Gojek,” jelas dia.

Namun demikian, kehadiran e-wallet tidak mampu menggantikan uang konvensional atau uang fisik yang umum digunakan untuk bertransaksi. Eko optimis pertumbuhan e-wallet akan positif didukung oleh antusias masyarakat yang tergiur dengan kemudahan dan kelebihan-kelebihan e-walet tersebut.

Bakar Duit

Eko juga menyoroti bentuk-bentuk pemanis yang ada dalam platform e-wallet, seperti diskon, promo, atau bahkan cashback. Namun, bagi perusahaan ini tentunya membutuhkan modal ekstra untuk bertahan diantara pemain lain yang juga memberiakn promo dan diskon sejenis.

“Kalau diperhatikan, memang bakar duit itu tidak terelakkan. Bisa dibilang mau tidak mau, karena memang banyak pesaingnya. Selain kemudahan, diskon juga banyak diincar oleh pasar yang kebanyakan adalah kelas menengah untuk melakukant ransaksi retail,” ujar dia.

Sementara itu, untuk menghindari persaingan ini tentunya tidak mudah. Pada akhirnya ini bisa terjadi jika hanya ada 1-2 pemain saja, pada titik itu para konglomaerat akan mengurangi aksi bakar duitnya dalam bentuk promo dan diskon.

Eko menjelaskan, meskipun memiliki prospek yang cerah, namun bisnis e-wallet terlalu berisiko mengingat harus ditopang oleh permodalan yang kuat juga.

Ia mencontohkan, e-wallet milik BUMN yang saat ini tengah mencoba bertahan, bahkan BUMN yang cukup besar pun dinilai belum mampu mensejajarkan platform tersebut dengan pemain-pemain unggulan di kelasnya.

“Kalau pasar memang cukup menarik, tapi apakah semua akan masuk ke segmen ini? Saya rasa itu terlalu dini, karena risiko bakar duitnya gede banget. Sementara platform e-wallet yang dinaungi oleh BUMN yang segitu besarnya saja-pun boleh dikatakan bukan yang terbaik saat ini,” ujar dia.

Para Investor Startup

Sebelumnya, Emtek Group melakukan akuisisi 50 persen atas saham Nusa Satu Inti Artha, atau DOKU, di akhir tahun 2016.

Tak sampai disitu, Emtek Group juga mengakuisisi saham Espay Debit Indonesia Koe (Espay) sebesar 90 persen di tahun 2017. Disusul dengan kerja sama dengan Ant Financial (Alipay) dan meluncurkan aplikasi DANA.

Sementara itu, Group Djarum menjadi investor bagi platform GoPay sejak tahun 2018. Djarum melalui anak usahanya, GDP juga berinvestasi pada platform Kaspay, milik Kaskus. Sementara Lippo merupakan perusahaan dibalik suksesnya platform OVO, namun di tahun 2019 Lippo telah menjual Sebagian saham OVO.

Salim Group, melalui jaringan retail indomaret juga berinvestasi pada iSaku sebagai platform pembayaran di gerai-gerai Indomaret.

Terbaru, emiten otomotif Astra Indonesia, yang merambah dunia e-wallet melalui AstraPay untuk memudahkan ekosistemnya dalam melakukan pembayaran transaksi produk Astra.

https://money.kompas.com/read/2021/09/17/194945626/menilik-potensi-cuan-bisnis-e-wallet-bagi-pemodal-besar

Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke