Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rights Issue, BRI Sudah Raup Rp 26,1 Triliun dari Publik hingga 21 September 2021

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, sehari sebelum jadwal penebusan berakhir, BRI telah mengantongi dana segar Rp 26,1 triliun dari rights issue yang menjadi porsi investor publik.

Ia mengatakan, hingga 21 September 2021, investor publik sudah mengeksekusi sebanyak 7,7 miliar Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau 63,4 persen dari total HMETD investor publik yang sebesar 12,1 miliar. Total nilai yang didapatkan yakni Rp 26,1 triliun.

"Sampai dengan kemarin, sudah ada 7,7 miliar HMETD yang telah dieksekusi, itu senilai Rp 26,1 triliun yang telah di-subscribe," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (22/9/2021).

Tiko, sapaan akrabnya, mengatakan dengan masih ada penghitungan satu hari ini, diharapkan investor publik yang mengeksekusi HMETD bisa mencapai 70 persen. Sehingga dana yang diraup dari publik bisa semakin besar pada saat distribusi HMETD tambahan di 27 September 2021.

"Jadi ini masih satu hari lagi. Kami berharap ini bisa meningkat ke sekitar 70 persen, sehingga BRI pada saat distribusi HMETD tambahan akan terima dana cash Rp 27 triliun dari publik," kata pria yang akrab disapa Tiko itu.

Sementara itu, pemerintah telah melakukan eksekusi 16,1 miliar HMETD miliknya pada 13 September 2021 lalu, melalui inbreng saham Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) senilai Rp 54,77 triliun.

Maka dengan eksekusi HMETD publik dan pemerintah, secara total BRI telah meruap dana sebesar Rp 80,8 triliun.

Tiko mengatakan, dari dana hasil rights issue diharapkan meningkatkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BRI menjadi lebih dari 22 persen. Ia bilang, itu akan memberikan ruang untuk BRI tumbuh semakin agresif ke depannya.

Menurut dia, rights issue BRI menjadi aksi korporasi yang ditunggu oleh investor pasar modal, sebab menjadi rights issue terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Sehingga diyakini menjadi angin segar bagi pasar modal Indonesia.

"Secara total ini merupakan rights issue terbesar dalam sejarah Indonesia. Ini sudah ditunggu lama, karena transaksi BUMN selama ini kecil-kecil, kebanyakan dari anak usaha. Jadi ini yang besar, semoga ini bisa jadi angin segar di pasar modal kita," pungkas Tiko.

https://money.kompas.com/read/2021/09/22/211300426/rights-issue-bri-sudah-raup-rp-26-1-triliun-dari-publik-hingga-21-september

Terkini Lainnya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke