Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia Bakal Punya Smelter Terbesar di Dunia

Hal tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara peletakan batu pertama atau groundbreaking smelter Freeport pada Selasa (12/10/2021).

"Smelter yang akan dibangun ini dengan desain single line, terbesar di dunia karena mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun," ungkapnya.

Ia menjelaskan, dari kemampuan pengolahan 1,7 juta ton tersebut, smelter ini juga akan menghasilkan 480.000 ton logam tembaga. Jokowi menilai, ini potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan Indonesia.

“Bisa bayangkan 1,7 juta ton, itu kalau dinaikkan truk yang kecil itu, yang bisa mengangkut 3-4 ton berarti berapa truk yang akan berjejer di sini. Itu berarti akan ada 600.000 truk berjejer, bayangkan. Ini gede sekali,” katanya.

Jokowi pun berharap, dengan kehadiran smelter Freeport di dalam negeri, maka akan semakin memperkuat hilirisasi industri tembaga. Oleh sebab itu, ia ingin langkah pembangunan smelter ini diikuti oleh seluruh perusahaan tambang.

Dengan demikian, ke depannya Indonesia tak lagi mengekspor hasil tambang berbentuk barang mentah atau raw material, melainkan yang sudah bernilai tambah karena lebih dahulu diolah di dalam negeri.

“Ini akan memberikan nilai tambah bagi negara, artinya memberikan income (pemasukan) yang lebih tinggi pada negara. Kemudian juga menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan," ungkap dia.

Serap 40.000 tenaga kerja

Terkait serapan tenaga kerja, Jokowi mengatakan, setidaknya dalam masa kontruksi pembangunan smelter Freeport akan melibatkan 40.000 pekerja.

"Artinya lapangan pekerjaan akan terbuka banyak sekali di Kabupaten Gresik dan di Provinsi Jawa Timur. Belum lagi nanti, kalau sudah beroperasi,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menambahkan, terkait penyerapan tenaga kerja, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah meminta untuk mayoritas diambil dari provinsinya. Hal ini guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.

"Rencananya selama konstruksi smelter ini akan menyerap 40.000 tenaga kerja. Tadi Bu Gubernur (Khofifah) titip kalau bisa mayoritas pekerjanya dari Jawa Timur, sehingga kepastian pembukaan tenaga kerja juga terjadi," ungkap Erick.

35 ton emas per tahun

Di sisi lain, Erick juga mengungkapkan, kemampuan produksi smelter Freeport di Gresik. Mula-mula, ia menjelaskan mengenai nilai investasi pembangunan smelter Freeport dan produksi yang akan dikerjakan di lokasi tersebut.

"Smelter ini akan melakukan investasi Rp 42 triliun, yang fungsinya sebagai pemurnian tembaga yang menghasilkan katoda tembaga,” kata dia.

"Juga fasilitas pemurnian logam berharga yang menghasilkan emas, perak, dan logam berharga lainnya. Sehingga nanti kita bisa hasilkan rata-rata 35 ton emas per tahun yang nilai transaksinya Rp 30 triliun," lanjutnya.

Pada kesempatan itu, Erick juga mengatakan, bahwa setelah proses akuisisi 51 persen saham Freeport Indonesia yang dilakukan pemerintah, kinerja perseroan terus membaik seiring dengan inovasi dan transformasi yang dilakukan.

"Saat ini pertumbuhan pendapatan Freeport meningkat 100 persen. Tahun lalu Rp 50 triliun, sekarang sampai Desember 2021 nanti Rp 105 triliun,” jelasnya.

“Lalu juga keuntungan bersih tahun lalu Rp 10 triliun, rencananya tahun ini sampai Desember Rp 40 triliun,” pungkas Erick.

https://money.kompas.com/read/2021/10/13/120100526/indonesia-bakal-punya-smelter-terbesar-di-dunia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke