Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kongres Nasional Indonesia Kompeten Kembali Digelar, Ini Topik-topik yang Dibahas

Kali ini Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) mengangkat tema Akselerasi Sumber Daya Manusia (SDM) Kompeten dalam Penciptaan Lapangan Kerja dan Kewirausahaan Menuju Indonesia Maju, dalam rangkaian acara Kongres Nasional Indonesia Kompeten II 2021.

Ketua Steering Committee GNIK Yunus Triyonggo mengatakan, pandemi global yang terjadi sejak awal 2020 berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi, ketidakpastian pasar, perubahan perilaku pelanggan, cara bekerja di lingkungan kantor, perubahan lapangan kerja, serta lanskap bisnis di seluruh dunia.

Maka salah satu yang menjadi perhatian para pengelola bisnis dan pimpinan organisasi dengan adanya pandemi adalah human capability, atau keterampilan, kemampuan, kapasitas, dan kompetensi SDM yang dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan yang sangat cepat.

Perubahan yang sangat akseleratif itu, sangat erat kaitannya dengan peluang penciptaan lapangan kerja dan program kewirausahaan. Kini persaingan tidak lagi terjadi antar-perusahaan ataupun antar-lini bisnis, namun terjadi antar-negara.

Oleh sebab itu, penyelenggaraan KNIK II yang akan berlangsung pada 28-29 Oktober 2021, ditargetkan mampu memberikan masukan dan rumusan kerangka, serta peta eksekusi nasional dalam meningkatkan employabilitas lulusan perguruan tinggi.

Termasuk menghasilkan peningkatan kualitas dan kompetensi SDM Indonesia yang relevan dengan tantangan dan kebutuhan ruang lingkup pekerjaan baru untuk pasca-pandemi.

"Kami ingin rumuskan konsep nasional dari 3 sektor industri prioritas, yaitu ICT, pariwisata, dan otomotif. Kami ingin tingkatkan kompetensi para praktisi di industri tersebut," ujar Yunus dalam konferensi pers virtual, Selasa (19/10/2021).

Topik-topik yang akan dibahas dalam acara ini yakni seputar penciptaan lapangan kerja serta kewirausahaan, seperti peran pemerintah dan industri dalam akelerasi SDM di Indonesia, program pemagangan bersertifikat kompetensi, future of work, kolaborasi sektor publik dan swasta, serta life-long learning.

Selain itu, mencakup topik terkait kampus merdeka to address education missmatch, strategi menghadapi pandemi, pemberdayaan aparatur negara, sertifikasi profesi dan pelatihan vokasi, dan peran BUMN serta kebijakan pemerintah dalam akselerasi SDM Indonesia.

Yunus bilang, secara khusus, gerakan ini juga ditujukan untuk mendukung percepatan implementasi Kampus Merdeka dengan mengajak partisipasi industri terlibat dalam program peningkatan keterampilan dan kompetensi angkatan kerja dengan membuka program pemagangan bagi pencari kerja, siswa SMK dan mahasiswa.

"Kedepannya kami ingin merealisasikan program pemagangan bagi 400.000 orang di seluruh Indonesia, yang bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan Kemendikbud-Ristek," imbuhnya.

Adapun KNIK II 2021 akan diselenggarakan secara offline serta melalui platform online yang pesertanya tersebar di seluruh Indonesia, berkoordinasi dengan 44 Area Director GNIK mulai dari Banda Aceh hingga Merauke.

Acara kongres ini rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), serta melibatkan Staf Kepresidenan, Kemenko Perekonomian, Kementerian Ketenagakerjaan, Kemendikbud-Ristek, Kementerian PAN-RB, dan Kementerian BUMN untuk mensinergikan gerakan nasional terkait keterampilan dan kompetensi SDM Indonesia di semua sektor industri.

Narasumber kunci lainnya yang juga akan hadir antara lain Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf yang akan membahas Future of Work dan Mantan Head Coach Indonesia National Team U-23 Indra Sjafri akan membahas pengembangan talenta olahraga di Indonesia.

"Acara Kongres ini merupakan salah satu milestone strategis dalam gerakan percepatan peningkatan kompetensi SDM Indonesia dengan dampak yang eksponensial melalui perumusan gagasan atau kerangka besar, dan rencana aksi serta ide-ide inovatif dalam mencapai SDM Indonesia unggul," pungkas Yunus.

https://money.kompas.com/read/2021/10/20/092509126/kongres-nasional-indonesia-kompeten-kembali-digelar-ini-topik-topik-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke