JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak pertama kali dipasarkan pada tahun 1982, permen Kopiko buatan PT Mayora Indah (Tbk) sudah 49 tahun di kenal masyarakat Indonesia.
Kini Mayora pun semakin gencar memperkuat pasar permen ekstrak kopi tersebut di tingkat global.
Salah satu strateginya adalah dengan menggaet sejumlah serial drama Korea atau K-drama.
Setidaknya, Kopiko sudah muncul di tiga drama Korea, yakni Vincenzo, Mine, dan Hometown Cha Cha Cha.
Global Marketing Director Mayora Group Ricky Afrianto pun membagikan kisah dibalik strategi pemasaran Kopiko melalui drama Korea.
Ia bilang, langkah ini telah direncanakan matang-matang dengan melakukan riset dan melihat tren yang ada saat ini.
"Tren drama Korea tidak hanya terjadi di Indonesia tapi sudah menjadi global tren, bahkan di Amerika Serikat pun (masyarakatnya) sangat menyukai drama Korea," ujar Ricky dalam acara ASEAN Marketing Summit 2021 pada Kamis (5/11/2021).
Strategi produk yang telah dipasarkan ke lebih dari 100 negara ini menjadi fenomenal karena mampu tampil pada drama korea yang masuk top chart di Netflix, seperti Vincenzo.
Lada drama yang dibintangi aktor Song Joong Ki itu, mulanya Kopiko hanya muncul pada credit di pembuka drama.
Namun, Ricky menilai, akan tepat bila Kopiko bisa masuk ke dalam adegan drama sebagai product placement mulai dari episode ke-14.
Menurut dia, rata-rata drama Korea mencapai rating tertinggi di pertengahan episode.
Ia menceritakan, bukan hal mudah untuk menempatkan Kopiko di drama Vincenzo, sebab membutuhkan diskusi yang panjang dengan pihak produksi drama.
Pemilik drama dan produsernya ingin lebih dulu tahu Kopiko yang akan tampil di acara mereka.
Pemasaran Kopiko yang sudah mencapai 100 negara, termasuk di Korea Selatan, menjadi nilai tersendiri untuk diterima oleh pihak produksi drama.
Lewat diskusi panjang itu, Kopiko pun muncul di Vincenzo mulai dari credit di pembuka hingga di dalam drama.
"Ketika kami diskusi, kami mau Kopiko memiliki peran pada drama tersebut dengan menjadi pengganti kopi. Saat superstar di film tersebut menyatakan dia tidak mau pergi ke kafe, dia bilang kita hanya perlu makan permen ini (Kopiko)," jelasnya.
Menurut Ricky, skenario itu bisa menjadi fokus penting yang patut diperdalam oleh para pemasar agar mampu menyuntikkan pesan dari brand dengan pintar dan cermat.
"Jadi bukan hanya penempatannya tapi juga masuk ke pesan dari brand-nya," imbuh dia.
Ia mengatakan, dengan riset yang dilakukan perusahaan, di dukung dengan bintang terkenal yang memainkan peran, serta adanya intuisi sebagai pengusaha, kombinasi tersebut membuatnya meyakini bahwa memasang iklan di drama Korea merupakan langkah yang tepat untuk memperkuat pemasaran di global.
Ricky bilang, dengan keberhasilan memasarkan produk di drama Korea, bukan hanya semakin memperkuat pasar Kopiko di global, tetapi sekaligus menekankan kebanggaan bahwa produk permen asal Indonesia sudah dikenal secara global.
“Drama Korea menjadi kendaraan bagi kami untuk pasarkan produk di ranah global. Ini menjadi kesempatan yang bagus tak hanya untuk Kopiko, tapi juga untuk masyarakat Indonesia agar bangga produknya menjadi merek global," ungkap Ricky.
https://money.kompas.com/read/2021/11/05/093848426/cerita-mayora-di-balik-eksisnya-permen-kopiko-di-drama-korea