Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terapkan BI-Fast, Mulai Desember 2021 Biaya Transfer Bank DBS Rp 2.500

Head of Global Transaction Services, PT Bank DBS Indonesia, Iwan Rusli mengungkapkan, melalui program pembayaran BI-Fast ini pihaknya akan berperan aktif dalam mempercepat program inklusi keuangan dan digitalisasi bagi nasabah korporasi kami termasuk pelaku UKM.

“Kami berharap, nasabah semakin nyaman dalam bertransaksi dan kami pun turut berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian, serta memajukan ekosistem ekonomi keuangan digital di Indonesia,” kata Iwan dalam siaran pers, Senin (8/11/2021).

Sistem BI-Fast ini bertujuan untuk menyediakan infastruktur pembayaran ritel nasional yang aman, lebih efisien, dan tersedia secara real time. Melalui program ini, nasabah korporasi perbankan dapat melakukan transfer hingga Rp 250 juta secara real-time dengan biaya hanya Rp 2.500 per transaksi.

Namun demikian, untuk tipe transaksi lain seperti SKN (Sistem Kliring Nasional), RTOL (Real Time Online Transfer) dan RTGS (Real Time Gross Settlement) tidak berubah. Layanan pembayaran BI-Fast ini memungkinkan nasabah melakukan instant transfer hanya dengan menggunakan informasi nomor ponsel atau alamat email penerima.

Iwan menjelaskan, proses transaksi dan sistem pembayaran kian mudah dan nyaman bagi nasabah korporasi karena didukung oleh teknologi DBS RAPID dan IDEAL. DBS RAPID mengintegrasikan layanan perbankan dengan mudah ke dalam sistem atau platform melalui API (Application Program Interface) untuk memfasilitasi alur kerja digital dan memberikan peningkatan interaksi yang berpusat pada nasabah.

Sedangkan DBS IDEAL, platform internet banking untuk nasabah korporasi Bank DBS Indonesia, yang akan dikembangkan untuk mempermudah transaksi yang bisa dilakukan melalui key-in maupun file-upload dengan enkripsi untuk transaksi dengan volume tinggi dan file besar.

“Dengan memanfaatkan transformasi digital yang senantiasa dilakukan untuk menyukseskan program ini, kami melihat program BI-Fast sejalan dalam menghadirkan solusi berkelanjutan, dan sekaligus menciptakan pengalaman perbankan bagi nasabah,” ujar Iwan.

Dengan mengikuti uji coba untuk sistem pembayaran BI-Fast pada bulan November 2021, Bank DBS Indonesia terus menyempurnakan layanan perbankan digital secara konsisten. Pada tahap selanjutnya, Bank DBS Indonesia akan berfokus pada transfer kredit individual dan akan melayani transfer debit, bulk credit, dan request for payment mulai tahun 2022.

“Sistem pembayaran ini diharapkan menjadi kunci keberhasilan implementasi inklusi keuangan, digitalisasi, dan dapat menjangkau seluruh masyarakat secara merata, sehingga memberikan manfaat yang besar, termasuk pemerintah, perusahaan perbankan dan perusahaan teknologi finansial (fintech),” tegas dia.

Sistem pembayaran BI-Fast merupakan bagian dari inisiatif Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 (BSPI 2025) yang terkait Program Pengembangan Pembayaran di Indonesia selain QRIS.

Untuk memperkuat kapabilitas perbankan korporasi, Bank DBS Indonesia akan merealisasikan DBS MAX QRIS - sebuah sistem penerimaan digital menggunakan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) bagi nasabah korporasi.

DBS MAX QRIS menghadirkan teknologi yang disempurnakan untuk kebutuhan penerimaan tagihan dan rekonsiliasi nasabah korporasi, dimana memungkinkan proses transaksi dari pembeli terjadi secara real-time hanya dengan memindai untuk membayar (scan and pay).

https://money.kompas.com/read/2021/11/09/080600526/terapkan-bi-fast-mulai-desember-2021-biaya-transfer-bank-dbs-rp-2.500

Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke