Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Elemen Fundamental dalam Membangun Copywriting yang Efektif bagi Penjualan

DENGAN masifnya penggunaan media sosial serta kunjungan ke beragam situs web, memasang iklan menjadi tantangan tersendiri bagi sebuah bisnis.

Dalam hitungan menit bahkan detik, seorang pengguna media sosial seperti Instagram dan Facebook, dapat menemui konten-konten "sisipan" kala menikmati waktunya berselancar di linimasa.

Konten sisipan tersebut tidak lain ialah iklan yang dipasang oleh merek-merek (brand) tertentu, baik secara cuma-cuma melalui akun pribadinya maupun dengan bantuan alat pengiklan.

Terlepas dari besaran pengeluaran untuk pemasangan iklan, setiap merek pasti menghendaki hasil yang efektif.

Dalam artian, materi yang dipromosikannya dapat betul-betul terkonversi menjadi tindakan seperti kunjungan ke situs resmi, situs berbelanja (e-commerce), maupun yang paling utama, yakni transaksi pembelian.

Namun, sebelum mencapai itu semua, sebuah merek perlu terlebih dahulu menemukan cara untuk menarik perhatian audiens.

Mengutip data dari Hootsuite, dalam sebulan seseorang setidaknya dapat mengklik 12 iklan di Facebook. Angka ini terbilang cukup kecil jika dibandingkan dengan begitu banyaknya iklan yang dapat diterima pengguna dalam sehari.

Oleh karenanya, untuk menghasilkan iklan yang dapat menarik perhatian audiens, diperlukan teknik-teknik tertentu. Visual promosi yang menarik bukanlah satu-satunya faktor yang dapat merenggut perhatian audiens.

Redaksi dari promosi tersebutlah yang menjadi penentu selanjutnya. Copywriting, sebuah teknik penulisan kreatif yang bertujuan menggerakkan audiens untuk melakukan tindakan sesuai tujuan dari sebuah promosi, menjadi hal yang perlu dipelajari setiap bisnis.

Membangun profil dan panduan merek

McClung (2016) dalam publikasinya menyebut bahwa untuk mengelevasi sebuah brand message dengan copywriting akan melibatkan proses yang cukup kompleks.

Bagi merek yang telah memiliki panduan (guideline) branding, tentu akan memudahkan proses kerja desainer grafis ataupun copywriter.

Apabila sebuah merek masih dalam tahap pengembangan awal—seperti UMKM—dan belum merangkai panduan, maka setidaknya seseorang yang bertanggungjawab atas materi promosi perlu mengembangkan sebuah panduan sederhana untuk membantunya dalam menulis copy di masa mendatang.

Selanjutnya, McClung menyarankan bahwa selain panduan merek, copywriter dapat membuat slogan ataupun profil.

Apa yang dimaksud dengan profil, yakni bagaimana sebuah merek memposisikan diri sebagai "seseorang" atau dalam kata lain, melakukan personifikasi.

Caranya yakni dengan menentukan pilihan bahasa yang digunakan, nada penyampaiannya, sifat-sifat atau kepribadiannya: apakah ramah atau kaku, santai atau resmi, jenaka atau serius; agar terbangun konsistensi penulisan ke depannya.

Dalam memilih persona yang sesuai, perhatikan karakteristik target audiens. Posisikanlah merek sebagai seseorang yang pantas berbicara dengan audiens tersebut.

Membangun cerita

Untuk dapat menjual sebuah produk, jasa, atau ide secara efektif, acapkali pendekatan terbaik untuk melakukannya adalah dengan bercerita.

Cerita yang baik dapat menarik perhatian hingga mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

Lebih dari itu, cerita yang menarik dapat membangun cerita yang baru; orang akan menceritakan kembali hal tersebut kepada orang lain. Itulah bagaimana keberhasilan seorang copywriter diukur.

Lantas, bagaimana seorang copywriter dapat bercerita menggunakan elemen-elemen merek untuk mencapai sebuah tujuan promosi?

Melalui cerita, seorang copywriter dapat memainkan emosi audiens seperti dengan menghadirkan kejutan, ketakutan, perasaan yang menyentuh, dan lain-lain.

Cerita yang dibangun sebaiknya bersifat consumer-centric atau memiliki kaitan erat dan diambil dari sudut yang diinginkan konsumen. Disambunglah kemudian, dengan penawaran solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh konsumen yang tidak lain ialah produk dari sebuah bisnis.

Dalam bercerita, perhatikanlah kanal atau media yang digunakan. Media sosial sendiri, memiliki tipe ruang unggahan dengan karakteristik yang berbeda-beda.

Misalnya di Instagram, unggahan dapat berupa gambar yang berdiri sendiri, carousel, video singkat, hingga video panjang.

Utamanya, dalam membuat konten di Instagram dibutuhkan sokongan desain grafis yang menarik karena perhatian audiens akan jatuh pada visual terlebih dahulu alih-alih memperhatikan caption.

Berbeda dengan Twitter yang mengandalkan tulisan dengan panjang maksimal 280 karakter, caption dapat menarik perhatian terlebih dahulu dibanding gambar yang disertakan.

Lain lagi dengan platform berbasis video singkat seperti TikTok, copywriting di video akan lebih mendominasi dibanding keterangan di caption.

Untuk menimbang kanal yang tepat serta membangun copywriting sesuai sasaran bagi produk Anda, identifikasikan beberapa hal berikut: kanal apa yang paling banyak digunakan oleh konsumen Anda, apa saja aktivitas yang biasa mereka lakukan di kanal tersebut, serta alasan mengapa mereka mengakses kanal tersebut.

Namun, secara umum beberapa teknik di bawah ini dapat digunakan dalam membuat copywriting yang efektif untuk menarik perhatian konsumen:

Menggunakan headline yang "memanggil"

Setiap tulisan sebaiknya dibagi menjadi bagian tertentu. Bagian yang paling mudah untuk menarik perhatian adalah headline.

Headline yang eye-catching akan terasa sebagai "panggilan" bagi pembacanya sehingga mampu menghentikannya dari aktivitas yang sedang dilakukan (stopping power). Dengan itu, konsumen cenderung tertarik membaca informasi lainnya hingga habis.

Jaga kesederhanaan

Tidak semua audiens memiliki waktu yang banyak atau ketertarikan yang cukup besar untuk dapat membaca sebuah promosi. Oleh karenanya, buatlah tulisan seefisien mungkin.

Istilah "KISS", keep it short and simple adalah gambaran yang tepat untuk situasi ini. Hindari kalimat yang berbelit-belit, panjang, dan terlalu mendetail karena hanya akan membuat pembaca melupakan poin terpenting dari sebuah promosi.

Sisipkan call to action

Untuk menutup sebuah copy, call to action atau panggilan untuk melakukan sebuah tindakan akan dibutuhkan agar pembaca dapat mengetahui bagaimana cara mendapatkan solusi yang ditawarkan sebuah bisnis.

Call to action inilah yang akan menentukan keberhasilan sebuah promosi dalam mengonversikannya menjadi penjualan.

Pemilihan call to action dapat disesuaikan dengan tipe promosi yang digunakan. Misalnya, untuk mendulang interaksi, gunakanlah kata-kata yang menanyakan apakah pembaca setuju dengan opini atau ide yang diberikan; ataupun dengan meminta pembaca bercerita di kolom yang tersedia.

Apabila hendak membuat pembaca melakukan pembelian, gunakanlah kata-kata yang mengajak mereka untuk mengklik tautan; mengakses aplikasi tertentu; atau memperingati batas waktu promosi.

Apabila Anda tertarik dengan pembahasan mengenai copywriting, siniar (podcast) Smart Inspiration telah merangkumnya dalam episode ke-35 serial Inspiration of Smart Business.

Selengkapnya, James Gwee selaku pelatih di bidang penjualan dan pemasaran berbicara mengenai teknik praktis untuk membuat copywriting yang efektif bagi penjualan. Dengarkan perbincangan selengkapnya di Spotify dengan cara klik ikon di bawah atau mengakses https://bit.ly/SmartBusiness35.

https://money.kompas.com/read/2021/11/17/104517226/elemen-fundamental-dalam-membangun-copywriting-yang-efektif-bagi-penjualan

Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke