Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Melaju di Zona Hijau Pagi Ini, Rupiah Stagnan

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (19/11/2021). Sementara mata uang garuda yang stagnan pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.667,26 atau naik 30,7 poin (0,46 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.636,46.

Sebanyak 244 saham melaju di zona hijau dan 110 saham di zona merah. Sedangkan 210 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,08 triliun dengan volume 2,28 miliar saham.

Bursa Asia mixed dengan kenaikan Nikkei 0,4 persen, dan Shanghai Komposit 0,12 persen. Sementara itu Hang Seng Hongkong melemah 1,26 persen, dan Strait Times turun 0,07 persen.

Wall Street pagi ini ditutup mayoritas hijau dengan kenaikan indeks S&P 500 sebesar 0,34 persen, dan indeks acuan saham teknologi AS Nasdaq juga 0,45 persen. Sementara itu Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,17 persen.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low dengan volume yang cukup tinggi dan stochastic yang membentuk deadcross di area overbought.

"Pola tersebut mengindikasikan potensi pelemahan, pergerakan akan minim sentimen dari data ekonomi jelang akhir pekan. Investor masih mencermati perkembangan terkait inflasi dari Amerika Serikat,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini stagnan. Melansir Bloomberg, pukul 09.45 WIB rupiah tidak bergerak dari penutupan kemarin di level Rp 14.220 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, hari ini rupiah berpeluang mengalami penguatan, ditopang oleh rilis neraca berjalan Indonesia kuartal ketiga yang diprediksi surplus.

"Rupiah mungkin bisa menguat hari ini terhadap dollar AS dengan potensi surplus neraca berjalan Indonesia kuartal ketiga yang akan dirilis hari ini. Kemarin BI memperkirakan neraca transaksi berjalan kuartal ketiga akan surplus," kata Ariston kepada Kompas.com.

Namun di sisi lain, kekhawatiran pasar terhadap inflasi masih bisa menekan rupiah kembali yang termasuk aset berisiko. Kenaikan inflasi berpotensi melambatkan perekonomian global.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.180 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.250 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2021/11/19/093109326/ihsg-melaju-di-zona-hijau-pagi-ini-rupiah-stagnan

Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke