Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Terus Melaju, Rupiah Melemah

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 6.727 atau naik 8,46 poin (0,13 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.720,26.

Sebanyak 216 saham melaju di zona hijau dan 159 saham di zona merah. Sedangkan 218 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,4 triliun dengan volume 2,8 miliar saham.

Bursa Asia mixed dengan kenaikan Nikkei 0,2 persen, dan Hang Seng Hongkong 0,07 persen. Sementra Shanghai Komposit menguat 0,4 persen dan Strait Times naik 0,35 persen.

Wall Street pada penutupan Jumat pekan lalu mayoritas merah dengan penurunan indeks S&P 500 sebesar 0,14 persen, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,75 persen. Sementara itu, indeks acuan saham teknologi AS Nasdaq menguat 0,4 persen.

Direktur Equator Swarna Investama Hans Kwee mengatakan, surplus pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) berhasil mengangkat IHSG ke level tertinggi yang pernah ada pekan lalu. Pergerakan IHSG juga ditopang dari kenaikan harga sejumlah komoditas.

“Secara teknikal, IHSG membentuk candle dengan body naik dan shadow pendek indikasi kekuatan naik. IHSG berpeluang bergerak support di level 6.700 sampai 6.651 dan resistance di level 6.720 sampai 6.750,” kata Hans dalam risetnya, Minggu (21/11/2021).

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.03 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.251 per dollar AS, atau atau turun 19 poin (0,13 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.232 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, wacana percepatan tapering AS mendorong pelemahan rupiah. Sementara dari dalam negri, situasi ekonomi terlihat membaik, dan pandemi masih terkendali sehingga bisa menjaga nilai tukar rupiah.

"Nilai tukar rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dollar AS dengan sentimen tersebut," kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.300 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.200 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2021/11/22/092216926/ihsg-terus-melaju-rupiah-melemah

Terkini Lainnya

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke