Tips Belanja Pintar dan Hemat ala Prita Ghozie

Financial Planner Prita Ghozie mengatakan, tantangan pertama yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana mengatur pengeluaran untuk belanja.

Dia mengatakan, pada dasarnya pengeluaran terbagi menjadi 3 yakni pos hidup rutin atau living, pos dana darurat dan investasi.

“Tapi sekarang (di masa pandemi), harus semakin banyak yang dimasukan ke post living. Otomatis kalau dibikin anggaran, pengeluaran jadi makin bertambah. Kuncinya, kita harus mengatur pengeluaran kita dan menjadi smart shopper,” kata Prita di acara virtual press conference ini, MR.DIY, Rabu (19/1/2022).

Menurut Prita, untuk menjadi pembeli yang pintar, bukan hanya soal mencari barang dengan ahrga murah, namun lebih kepada barang yang berkualitas. Hal ini, karena barang yang berkualitas tentunya akan bermanfaat untuk jangka panjang.

“Being smart shopper bukan soal mencari barang murah tapi juga berkualitas. Karena, barang berkualitas akan sangat bermanfaat untuk kebutuhan kita dan masa pakainya juga lebih lama,” ungkap dia.

Tiga tips belanja

Prita mengungkapkan ada tiga tips yang bisa dilakukan untuk menghemat pengeluaran Anda dalam mencukupi kebutuhan belanja Anda. 

Tips yang pertama adalah, dengan mengatur anggaran rumah tangga, untuk memudahkan evaluasi keuangan.

“Tips sederhana yang pertama, selalu bikin anggaran rumah tangga. Tanpa adanya anggaran rumah tangga, kita tidak tau pola pengeluaran kita. Dengan adanya anggaran rumah tangga, kita jadi tau apa saja kebutuhan kita,” ujar Prita.

Tips kedua adalah dengan selalu menggunakan daftar belanja yang memang dibutuhkan. Hal ini dinilai cukup penting untuk membatasi Anda membeli hanya barang yang dibutuhkan saja.

Tips ketiga, perlu mempertahankan good money habit atau mengutamakan kualitas barang daripada sekedar mencari harga murah.

“Pertahankan good money habit yaitu mengutamakan kualitas, dibanding cuma sekedar cari harga murah tapi enggak ada kualitasnya. Pastikan semua mencari produk berkualitas dan memberikan harga terbaik. Jika ada sisa (uang) belanja Anda, jadi bisa dialokasikan ke dana darurat, investasi dan tabungan,” tegas dia.