Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BPS: Konflik Rusia-Ukraina Pengaruhi Ekspor Impor hingga Inflasi di Indonesia

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto mengatakan, pengaruh itu disebabkan karena kedua negara, baik Rusia maupun Ukraina, memiliki hubungan dagang dengan Indonesia.

Beberapa komoditas yang menjadi komoditas utama ekspor impor kita ke Rusia maupun Ukraina tentu akan mempengaruhi," kata Setianto dalam konferensi pers, Selasa (1/3/2022).

Kendati demikian, besarnya pengaruh belum bisa dipastikan. Setianto bilang, besarannya akan diumumkan BPS pada rilis ekspor-impor di pertengahan bulan Maret dan rilis Inflasi di awal April 2022 mendatang.

Yang jelas kata Setianto, konflik tersebut mempengaruhi suplai dan demand dari komoditas tertentu, baik di dunia maupun di Indonesia.

"Barangkali (ada) yang berdampak langsung terhadap beberapa komoditas atau inflasi kita. Kita hanya memotret angka-angka yang ada, tidak memprediksi atau berspekulasi. Jadi itu yang bisa saya sampaikan terkait dampak perang Rusia Ukraina," ucap Setianto.

Tercatat, Indonesia memiliki hubungan dagang nontradisional dengan kedua negara. Mengacu data BPS, nilai ekspor Indonesia ke Rusia pada Januari 2022 mencapai 176,5 juta dollar AS, sementara nilai ekspor ke Ukraina mencapai 5,4 juta dollar AS.

Komoditas terbesar yang diekspor RI ke Rusia adalah lemak dan minyak hewan nabati sebesar 102,4 juta dollar AS, dan alas kaki mencapai 7,8 juta dollar AS.

Sementara, komoditas yang diekspor ke Ukraina adalah lemak dan minyak hewan nabati sebesar 933.217 dollar AS dan alas kaki 571.437 dollar AS.


Ukraina urutan pertama pengimpor gandum di Indonesia

Di sisi lain, Ukraina berada di urutan pertama sebagai pengimpor gandum di Indonesia. Pada tahun 2020, impor gandum Indonesia dari Ukraina mencapai 2,96 juta ton.

Secara keseluruhan di tahun 2020, total impor gandum Indonesia sebanyak 10,299 juta ton. Dengan demikian, Ukraina berkontribusi pada lebih dari 20 persen stok gandum di Tanah Air.

Kemudian pada Januari 2022, serealia tercatat menjadi komoditas impor yang naik paling tinggi. Komoditas dengan kode HS 10 ini tercatat naik 130,3 juta dollar AS secara bulanan (month to month/mtm) terhadap Desember 2021.

Adapun beberapa barang impor yang berasal dari Rusia adalah beragam jenis ikan, seperti ikan pollack beku tidak termasuk fillet dan jeroan ikan mencapai 270.403 dollar AS, dan biji ketumbar 1,37 juta dollar AS.

Lalu, asbes lainnya 4,65 juta dollar AS, batubara tidak diaglomerasi 15,30 juta dollar AS, potasium klorida 20,65 juta dollar AS, hingga produk besi 56,24 juta dollar AS.

Secara total pada tahun 2022, impor dari Rusia mencapai 186,65 juta dollar AS, sementara impor dari Ukraina mencapai 15,87 juta dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2022/03/01/150237526/bps-konflik-rusia-ukraina-pengaruhi-ekspor-impor-hingga-inflasi-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke