Mandala Finance sendiri telah berhasil membukukan laba bersih perusahaan sebesar Rp 485 miliar pada tahun 2021. Artinya, sekitar Rp 194 miliar akan digunakan sebagai dividen ke pemegang saham.
Direktur Keuangan Mandala Finance Christel Lasmana mengatakan, laba sisa dari dividen akan digunakan ulang dan laba ditahan pada tahun 2022.
"Laba yang ditahan kemudian akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex), investasi, dan disalurkan kembali menjadi pembiayaan di 2022," kata dia dalam Paparan Kinerja Tahun Fiskal 2021 Jumat (8/4/2022)
Ia menambahkan, pada tahun ini pihaknya juga telah mencadangkan capex sekitar Rp 35 miliar. Capex tersebut dicadangkan untuk aplikasi digital milik Mandala Finance, Mantis.
"Untuk detail capex yang lainnya, termasuk aset dan bangunan, akan kami paparkan di kesempatan lain," imbuh Christel.
Pada tahun 2021, Mandala Finance telah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 5 triliun. Angka tersebut tumbuh 74,14 persen dibanding penyaluran pembiayaan pada tahun 2020.
Tahun depan, Mandala berencana meningkatkan pembiayaan syariah hingga 34 persen dari total pembiayaan. Ia bilang, saat ini pembiayaan syariah yang disalurkan perusahaan masih di angka 20 persen.
Rencanaya pembiayaan syariah akan digelontorkan untuk sektor pembiayaan kendaraan bermotor roda dua.
"Pembiayaan syariah kami didukung oleh pendanaan dari Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD), beberapa investor baru dan sukuk," tandas dia.
https://money.kompas.com/read/2022/04/09/064523626/mfin-bakal-tebar-40-persen-laba-untuk-dividen
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan