Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Emas Dunia Naik Tipis

Mengutip CNBC, Selasa (12/4/2022), harga emas di pasar spot naik tipis 0,1 persen ke level 1.947,80 dollar AS per troy ounce. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange naik 0,1 persen ke level 1.948,2 dollar AS per troy ounce.

Harga emas sebenarnya sempat naik tinggi dalam sesi perdagangan kemarin, namun mengalami tekanan hingga menjadi hanya naik tipis pada penutupan perdagangan, karena pernyataan pihak Bank Sentral AS terkait suku bunga acuan.

Harga emas menyerah setelah mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Pergerakan harga emas dunia cenderung melemah sejak The Fed memberi sinyal kenaikan suku bunga acuan yang agresif sebesar 50 basis poin (bps) pada bulan Mei guna mengatasi inflasi yang tinggi.

Pernyataan Presiden Federal Reserve Chicago, Charles Evans yang mengisyaratkan tidak akan menentang kenaikan suku bunga acuan untuk bisa menjadi netral, di mana akan membutuhkan beberapa kali kenaikan suku bunga, turut memberikan tekanan pada harga emas.

Evans mengatakan kenaikan suku bunga 50 bos 'sangat mungkin' pada pertemuan The Fed. Namun The Fed dinilai seharusnya tidak menaikkan suku begitu cepat sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk menilai tekanan inflasi dan menyesuaikan kebijakan lanjutan.

"Pertanyaan sebenarnya adalah apakah (The Fed) benar-benar akan mengambil sikap yang cukup kuat terhadap tekanan inflasi ini, untuk mencegah potensi yang kami yakini masih bisa mendukung harga emas?," ujar Direktur Perdagangan Logam Mulia High Ridge Futures, David Meger.

Adapun The Fed sudah menaikkan suku bunga 25 bps pada Maret lalu ke kisaran 0,25 persen dan 0,50 persen, yanng sekaligus menjadi menjadi kenaikan pertama dalam tiga tahun terakhir.

Emas memang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Namun kenaikan suku bunga tidak menguntungkan emas, sebab meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang memang tidak memberikan imbal hasil.

Justru kenaikan suku bunga menaikkan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dan meningkatkan nilai mata uang dollar AS. Kondisi itu membuat investor beralih ke aset berisiko dari aset safe haven emas.

Kini investor sedang fokus pada laporan harga konsumen AS dan indeks harga produsen bulan Maret yang akan dirilis pekan ini. Para pelaku pasar memperkirakan harga konsumen mengalami kenaikan lebih lanjut karena dampak perang Rusia-Ukraina telah berdampak pada peningkatan ongkos energi.

"Perang terus berlanjut dan tanpa solusi yang jelas dan menjadi bukti bahwa itu menjadi masalah jangka panjang (dan mendukung kenaikan harga emas)," kata Carlo Alberto De Casa, Analis Pasar Eksternal di Kinesis.

https://money.kompas.com/read/2022/04/12/094100926/harga-emas-dunia-naik-tipis-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke