Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Digital

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Sejak pandemi Covid-19 melanda, asuransi dianggap sebagai aspek penting yang perlu dimiliki. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan terhadap risiko kesehatan dan keuangan.

Selain itu, keterbatasan pelayanan secara tatap muka juga mendorong segala hal didigitalisasi. Termasuk juga pada berbagai layanan produk asuransi

Melansir Kompas, layanan asuransi berbasis teknologi digital disebut insurance technology (insurtech). Layanan ini memudahkan nasabah untuk mengakses semua layanan yang telah disediakan oleh pihak asuransi secara efektif dan efisien.

Berkat asuransi digital pula, stigma proses pengurusan asuransi yang berbelit-belit dan susah, bisa dipatahkan. Bahkan, diketahui layanan ini juga meningkatkan jumlah pengguna asuransi.

Hal ini didorong pula berdasarkan data milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang menyimpulkan sektor asuransi kesehatan mampu mencatatkan pertumbuhan positif pada masa pandemi Covid-19.

Transformasi asuransi di dunia digital cukup pesat. Hal ini disetujui oleh Dion Rafael, seorang Insurance Advisor, lewat ucapannya dalam siniar Cuan episode “Gimana ya Masa Depan Asuransi Digital?” di Spotify.

Menurut Dion, pada masa pandemi, layanan digital jelas mempermudah, terlebih saat ini masyarakat lebih cenderung melakukan segala serba daring. Penyedia jasa asuransi ini juga harus beradaptasi mengikuti perkembangan zaman dengan mengadakan program digital.

Begitu pula dalam hal pelayanan jasa, agen harus bisa mengeksplor perubahan ini agar proses transaksi asuransi jiwa berjalan dengan baik. Misalnya dengan memanfaatkan media komunikasi digital seperti Zoom, digitalisasi tanda tangan, dan sebagainya.

Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Digital

Kelebihan pertama peralihan ke serba digital dalam asuransi adalah basis digital dapat memperkaya hubungan komunikasi pelanggan dengan pihak asuransi. Hal ini jelas mengubah dinamika sektor ini.

Dion juga menyampaikan kepada Cuan, kelebihan yang dirasakan sebagai agen, yaitu ia bisa bertemu lebih banyak klien setiap harinya dibandingkan dulu ketika masih door to door. Hal ini jelas karena digital lebih menghemat waktu dan tenaga.

Selain itu, digitalisasi juga dapat membantu perusahaan asuransi menghemat berbagai biaya operasional.

Dalam ranah global, Mahavir Chopra, kepala kesehatan, kecelakaan, dan asuransi jiwa, Coverfox.com, situs perbandingan kebijakan, mengatakan beberapa perusahaan juga memberikan potongan harga selama masa pandemi.

“Namun, ada batasan pendapatan tertentu yang ditentukan untuk membeli paket berjangka secara online. Ini berbeda antarperusahaan," kata Chopra kepada Mint.

Keuntungan signifikan lainnya adalah kemungkinan penipuan dan kesalahan penjualan, terutama oleh agen atau distributor, menjadi kecil. Misalnya, jika pelanggan membeli polis melalui agen dan premi dibayar tunai, ia tidak menyetor uangnya.

Selain itu, bisa juga agen mungkin memaksa pelanggan untuk membatalkan polis atau membeli yang baru agar dia bisa mendapatkan premi tahun pertama yang besar. Pembelian paket secara daring, bisa membuat premi langsung masuk ke perusahaan asuransi tanpa melalui agen.

Semua aplikasi daring pun telah diuji kerentanannya dan informasi pembayaran pelanggan aman karena langsung disalurkan melalui agregator pembayaran (payment aggregator). Oleh karena itu, tidak ada data kartu kredit dan debit yang disimpan dengan perusahaan asuransi.

Dion juga menyampaikan, dari sisi konsumen, perlu diperhatikan lebih saksama perihal syarat dan ketentuan, serta manfaat yang ditawarkan. “Jadi, pastiin kamu ambil manfaat yang kamu butuhin, jangan ambil manfaat yang kamu nggak butuhin, jadinya buang-buang duit.”

Akan tetapi, jangan lupa tanyakan juga kepada agen mengenai syarat klaim misalnya “jika terjadi sesuatu, klaimnya seperti apa?”, “pengecualiannya ada atau tidak?”, atau “masa tumbuhnya ada tidak?”

Menurut Dion, entah proses asuransi berlangsung secara digital atau tatap muka, sebagai pembeli kita semua harus menjadi pembeli yang cerdas.

“Pokoknya jangan takut untuk salah milih, justru dengan adanya era digital ini kamu malah lebih gampang untuk ketemu si agennya. Nggak harus ketemu langsung bisa lewat Zoom, telepon, WhatsApp call, banyak caranya. Justru dengan banyak cara ini kamu bisa lebih jelas untuk tahu,” pungkas Dion.

Namun, dari sisi pendekatan secara personal, lelaki ini mengaku bahwa ia lebih suka bertatap muka dengan klien. Hal ini karena pembahasan akan lebih lancar dan terarah. Juga, dengan begitu, akan ada ikatan lebih dengan pembeli untuk tahu apa yang mereka butuhkan.

Dion juga berpesan bahwa jangan pernah takut untuk bertanya, tetapi takutlah jika kita kurang informasi. Kalau sudah jelas dengan satu produk yang dituju atau ditawarkan, jangan terlalu banyak berpikir dan segera ambil.

Simak penjelasan Dion Rafael, seorang Insurance Advisor, lebih lengkap dalam siniar Cuan episode “Gimana ya Masa Depan Asuransi Digital?” hanya di Spotify. Ikuti siniarnya dan dengarkan juga episode lainnya agar kamu terus terinfo mengenai pengelolaan keuangan, investasi, dan lainnya.

https://money.kompas.com/read/2022/04/21/180000626/ketahui-kelebihan-dan-kekurangan-asuransi-digital

Terkini Lainnya

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke