Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Semakin Tak Berharga, Terra LUNA Kini Diperdagangkan di Level Rp 2,6 Per Keping

Dilansir dari CoinMarketCap pada pukul 09.50 WIB, harga LUNA kembali turun 28,52 persen dalam kurun waktu 24 jam terakhir, ke level 0,00018 dollar AS atau setara Rp 2,6 per keping.

Adapun kapitalisasi pasar LUNA saat ini sebesar 1,2 miliar dollar AS, turun jauh dari level tertingginya pada awal April kemarin sebesar 40 miliar dollar AS.

Sebagaimana diketahui, LUNA yang merupakan token dari bagian proyek blockchain Terra menjadi kripto dengan penurunan harga paling tinggi selama beberapa pekan terakhir.

Jika dibandingkan level tertingginya sebesar 119,18 dollar AS per keping pada awal April kemarin, harga LUNA telah anjlok hampir 100 persen.

Selain itu, setelah sempat masuk ke dalam daftar 10 aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, LUNA saat ini hanya berada di posisi 211 aset kripto dengan kapitalisasi terbesar.

Harga LUNA yang anjlok begitu cepat disebabkan oleh perubahan dinamika pasar uang kripto yang sama cepatnya.

Kemudian, penurunan juga didukung lantaran lesunya harga stablecoin Terra USD (UST), yang berkaitan erat dengan LUNA.


Pada akhir pekan lalu, harga UST berada di level 0,113679 dollar AS, atau setara Rp 1.665. Hal ini terjadi setelah jumlah UST yang dikelola platform Decentralized Finance (DeFi), Anchor, amblas dari 14 miliar dollar AS ke 8 miliar dollar AS.

Akibatnya, investor kemungkinan banyak yang menukar stablecoin UST ke token Luna, seperti skenario di atas. Ini membuat ketersedian token Luna membludak, sehingga harganya ikut anjlok.

Seharusnya secara algoritma, ketika harga UST jatuh seperti saat ini, penstabilan harga bisa dilakukan dengan cara menghancurkan ketersedian UST yang berlimpah.

Konsekuensinya, ketersediaan Luna juga otomatis ikut bertambah banyak, di mana semakin banyak ketersediaan aset kripto, ini dapat membuat harga semakin rendah.

https://money.kompas.com/read/2022/05/17/103047526/semakin-tak-berharga-terra-luna-kini-diperdagangkan-di-level-rp-26-per-keping

Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke