Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kewirausahaan untuk Semua

Wirausaha kini memang menjadi profesi yang menjanjikan. Wirausaha dapat mengangkat derajat, harkat dan martabat seseorang, baik secara ekonomi maupun sosial.

Namun, wirausaha yang sebenarnya mempunyai tujuan mulia, yakni menyelesaikan permasalahan di masyarakat, memberikan dampak ekonomi dan juga sosial, sering kali diartikan berbeda.

Wirausaha sering diasosiasikan dengan kekayaan materi, seperti punya harta berlimpah, punya mobil mewah, bahkan punya kapal pesiar.

Sebab itulah, orang berbondong-bondong mau berwirausaha. Sayangnya, tidak semua orang memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk berwirausaha.

Nah, di titik inilah mereka yang menjadikan kewirausahaan sebagai sesuatu yang bernilai uang, dapat diuangkan, atau dapat mendatangkan uang, melihat peluang.

Mereka kemudian membuka kuliah-kuliah, kursus-kursus, dan pelatihan-pelatihan kewirausahaan dengan biaya yang tidak murah, bisa mencapai puluhan juta rupiah, termasuk untuk mendapatkan sertifikat berkaitan dengan kewirausahaan.

Sebab itulah tidak semua orang mampu mengakses kewirausahaan. Kewirausahaan pun menjadi barang yang mahal dan eksklusif, tidak lagi murah dan inklusif.

Di sisi lain, ketidakmerataan edukasi kewirausahaan berkualitas terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Ketika penulis berkunjung ke daerah-daerah untuk melihat kondisi ekosistem wirausaha di Indonesia, tidak dipungkiri semakin dekat suatu daerah dengan kota besar, semakin besar pula daerah itu menjadi daerah "ramah wirausaha".

Ini benar-benar menjadi "PR" (pekerjaan rumah) bagi Indonesia yang wilayahnya sangat luas, belum lagi pulau-pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.

Beberapa gerakan, organisasi, komunitas, dan kampanye kewirausahaan yang dibuat oleh masyarakat bermunculan sebagai alternatif solusi untuk membuat ekosistem wirausaha secara mandiri.

Sebut saja komunitas Tangan di Atas (TDA), Yuk Bisnis, Womenpreneur Community, Startup lokal, dan Sahabat UMKM yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia yang dikenal sebagai inkubator organik wirausaha.

Tapi itu saja tidak cukup untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia yang begitu luas dengan sumber daya terbatas.

Tidak ada cara lain memang, dalam kondisi seperti ini, harus ada intervensi pemerintah dengan kebijakan.

Bersyukur kita, untuk seluruh wirausaha dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional.

Melalui perpres ini, pemerintah menyediakan "tools" (perangkat) rumah UMKM yang merupakan kepanjangan tangan pemerintah pusat di daerah-daerah. Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) menjadi salah satu ujung tombaknya.

PLUT atau disebut #RumahUMKM ini bisa diakses oleh siapa saja. Seperti layaknya rumah, PLUT akan menjadikan wirausaha di sekitarnya menjadi betah untuk berwirausaha.

PLUT ini menyediakan semua akses "PALUGADA" untuk UMKM di Indonesia.

Semua layanan PLUT tidak dipungut biaya alias gratis. Dengan itu diharapkan kewirausahaan dapat dijangkau oleh siapa saja.

Setiap orang bisa menjadi seorang wirausaha dengan pendampingan dari para ahli, sehingga jatuh- bangun dalam berwirausaha tidak akan lagi menjadi momok bagi wirausaha pemula.

Edukasi wirausaha menjadi mudah dijangkau, murah dan pastinya wirausaha tidak lagi merasa sendiri.

Data dari Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, sampai Januari 2022, PLUT yang sudah terbangun di seluruh Indonesia mencapai 74 unit yang tersebar di 32 provinsi.

Tahun ini akan dilakukan pembangunan PLUT di lebih 13 kabupaten/kota dan merevitalisasi 7 unit PLUT.

Ke-13 PLUT baru yang segera dibangun tersebut ada di Kabupaten Biak Numfor, Papua, Kabupaten Klungkung, Bali, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Kabupaten Bitung, Sulawesi Utara, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Buleleng, Bali dan Kabupaten Purworejo, Jateng.

Adapun 7 PLUT yang direvitalisasi ada di Kabupaten Wakatobi, Sultra, Kabupaten Pacitan, Jatim, Kabupaten Belitung, Bangka Belitung, Kabupaten Malang, Jatim, Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Gianyar, Bali, serta Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

PLUT kini bahkan telah diredesain menjadi New PLUT yang merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah (PP) No 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.

Konsep PLUT yang baru atau New PLUT ini merupakan layanan satu pintu untuk wirausaha Indonesia, tempat pendaftaran dan perizinan, pusat pendampingan, rumah konsultasi, market place (tempat pemasaran) dan tempat bertemunya buyer (pembeli) dan seller (penjual) serta co-working space (tempat kerja bersama).

New PLUT dapat menjadi solusi bagi penyediaan program unggulan bagi pelaku usaha, karena di dalamnya terdapat inkubasi, konsultasi, business matching (pertemuan bisnis) hingga showcase (pameran) bagi produk UMKM atau wirausaha baru.

Pemerintah menargetkan jumlah rasio kewirausahaan mencapai 3,95 persen persen di tahun 2024, di mana saat ini baru mencapai 3,55 persen dari total penduduk Indonesia.

Inilah salah satu tujuan diterbitkannya Perpres No 2 Tahun 2022 yang resmi berlaku sejak 3 Januari 2022, sebuah langkah strategis sekaligus janji pemerintah menyediakan akses kewirausahaan untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Alhasil, sesuatu akan indah pada waktunya. Kewirausahaan tidak akan lagi mahal dan eksklusif.

"Kewirausahaan untuk semua" pun tidak hanya menjadi jargon dan angan-angan semata. Itu harapannya.

Apakah itu sudah cukup? Belum. PLUT bukan segala-galanya. Dengan fungsinya sebagai "entrepreneurship ecosystem enabler", PLUT tidak bisa sendirian. Butuh kita semua untuk ikut andil bersama dengan pemerintah.

Minimal media, pelaku usaha, komunitas bisnis, industri besar, dan institusi pendidikan harus merapat guna mewujudkan wirausaha untuk Indonesia Maju!

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat dimulai dari "kewirausahaan untuk semua". Semoga!

https://money.kompas.com/read/2022/05/19/140059126/kewirausahaan-untuk-semua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke