Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luhut Jawab Tudingan Jebakan Utang China di Proyek Kereta Cepat

KOMPAS.com - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membantah ada jebakan utang China dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Ia bilang, utang yang digelontorkan pemerintah China merupakan kategori investasi lantaran diperuntukan untuk infrastruktur yang produktif.

"Itu adalah utang produktif. Ada yang bilang hidden debt. Itu yang bilang hidden debt saya text, kau datang kemari tunjukin hidden debt-nya di mana," ucap Luhut dalam Seminar Nasional Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) yang disiarkan virtual melalui YouTube seperti dilihat pada Kamis (26/5/2022).

Luhut menegaskan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah murni bisnis, karena dikerjakan oleh BUMN. Meski diakui, ada dana APBN yang mengalir ke perusahaan negara yang mengerjakan mega proyek tersebut.

"Wong saya yang nangani kok. Hidden debt kalau dibilang G to G, ini tidak ada. Itu B to B," ungkap Luhut.

Soal pembengkakan biaya yang bisa membebani keuangan BUMN, lanjut Luhut, hal itu tak bisa dihindri karena ada beberapa kendala teknis di lapangan.

Menurutnya, sejauh ini kemajuan pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung masih sesuai target, yakni mulai uji coba pada akhir tahun ini.

"Bahwa ada overrun cost, ya it happens, tapi nggak perlu cari salah siapa tapi sudah selesai. Tertunda berapa bulan pembangunnya kereta api cepat Jakarta Bandung, itu akan dimulai dan make test bulan November tahun ini," ucap Luhut.

Harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Presiden Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan hasil riset Polar UI pada 2021 mengenai potensi penumpang dari Kereta Cepat Jakarta Bandung yang diperkirakan bisa mengangkut 30.000 penumpang harian.

Namun, Dwiyana mengatakan perkiraan jumlah penumpang ini lebih rendah dari riset LAPI ITB yang sempat merilis angka pengguna 61.000 penumpang per hari.

Rencananya, di akhir Desember 2022 bakal dilakukan uji coba. Tarif yang harus dibayar masyarakat untuk bisa menikmati layanan kereta cepat juga sudah mulai dipatok.

Sementara perkiraan harga tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung ini berkisar Rp 150.000-Rp 350.000 per orang.

"Nantinya akan ada tiga kelas, sedangkan untuk tarifnya itu berkisar Rp 150.000-Rp 350.000," ungkap Dwiyana dalam keterangannya.

Ia mengatakan, dengan besaran tarif tersebut diperkirakan KCIC dapat mencapai break even point (BEP) atau balik modal setelah 40 tahun. Meski demikian, perusahaan saat ini masih terus berupaya untuk mencari potensi pendapatan lainnya sehingga bisa menekan potensi BEP di bawah 40 tahun.

Turun di Padalarang

Namun meskipun menawarkan kecepatan, kelemahan Kereta Cepat Jakarta Bandung dibandingkan kereta reguler, salah satunya adalah stasiun pemberhentiannya yang berada di daerah pinggiran.

Letak stasiun yang berada jauh di pinggiran kota ini mirip dengan lokasi bandara pada umumnya. Padahal, di banyak negara, kereta cepat yang merupakan pesaing pesawat udara, yang menawarkan keunggulan lokasi stasiun di tengah kota.

Untuk bisa menuju Kota Bandung, penumpang bisa turun di dua stasiun terdekat, yakni Stasiun Padalarang yang berada di Kabupaten Bandung Barat atau Stasiun Tegalluar yang masuk wilayah Kabupaten Bandung.

Kereta Cepat Jakarta Bandung memiliki jalur sepanjang 142,3 kilometer. Terbentang dari Stasiun Halim Jakarta Timur hingga Stasiun Tegalluar di Bandung bagian timur.

KCJB bakal dilengkapi dengan empat stasiun pendukung dan 1 depo. Mulai dari Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, serta Stasiun Tegallluar yang sekaligus menjadi depo.

Dwiyana mengungkapkan, Stasiun Padalarang nantinya bakal menjadi stasiun Hub yang menghubungkan layanan kereta cepat dengan kereta api.

Stasiun ini akan melayani penumpang dari Bandung bagian barat dan Bandung kota. Sementara Bandung bagian timur dilayani dari Stasiun Tegalluar.

https://money.kompas.com/read/2022/05/26/100730726/luhut-jawab-tudingan-jebakan-utang-china-di-proyek-kereta-cepat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke