Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Sistem Pembayaran Indonesia Lebih Maju daripada AS? Ini Perbandingannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari ini viral sebuah video seorang Warga Negara Asing (WNA) dari Amerika Serikat (AS) yang sedang mencoba bertransaksi di sebuah ATM di Indonesia. Dalam video berdurasi 60 detik tersebut, pemilik akun bernama Joy Elizabeth menunjukkan kekagumannya pada fitur-fitur yang tersedia dalam mesin ATM Indonesia.

Ia mengaku kaget karena banyak sekali pembayaran yang bisa dilakukan dengan menggunakan mesin ATM. Seperti, membayar tagihan listrik, air, internet, TV kabel, cicilan, bahkan untuk membeli tiket pesawat.

“Sangat luar biasa betapa semua pembayaran bisa orang-orang lakukan hanya dengan mesin ATM,” ujar video yang diunggah pada Jumat (3/6/2022) tersebut.

Ia kemudian membandingkannya dengan fitur mesin ATM di AS, yang hanya bisa digunakan untuk menarik uang dan mengecek jumlah saldo saja.

Bahkan menurutnya, ATM di AS tak dapat digunakan untuk hal mendasar yang normal digunakan banyak orang Indonesia. Seperti mentransfer uang dari satu rekening ke rekening lain. Apalagi, jika bank yang dituju berbeda.

“Aku bahkan tak tahu bagaimana cara mentransfer uang dari rekening milikku ke rekening lain di Amerika,” ujarnya.

Video tersebut sontak mengundang komentar warganet. Banyak yang mengatakan fakta ini merupakan bukti bahwa sistem pembayaran di Indonesia jauh lebih maju daripada milik AS. Benarkah demikian?

Perbedaan Sistem Pembayaran Amerika Serikat dan Indonesia

Mesin ATM di AS memang tidak menyediakan layanan transfer. Segala jenis transaksi, hanya bisa dilakukan melalui pihak ketiga, yakni aplikasi transfer uang. Beberapa contoh aplikasi yang populer di Amerika adalah PayPal, Venmo, Zelle, dan CashApp.

Namun, Anda tidak bisa menyimpan uang di aplikasi-aplikasi tersebut seperti e-wallet atau dompet digital. Pengguna hanya boleh mengirimkan uang ketika aplikasi sudah disambungkan dengan rekening bank.

Selain itu, berbeda dengan Indonesia, transaksi transfer di AS dengan menggunakan aplikasi membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa sampai ke rekening tujuan. Dikutip dari CNBC, aplikasi pembayaran Venmo dan CashApp membutuhkan waktu 1-3 hari untuk sekali transfer. Sedangkan untuk transaksi melalui PayPal, waktu yang dibutuhkan adalah 1 hari kerja.

Sebenarnya, saat ini AS telah memiliki satu layanan transaksi instan yang membutuhkan waktu beberapa menit bernama Zelle. Namun, harus dipastikan bahwa alamat dan nomor telepon penerima dana juga sudah terdaftar di Zelle.

Apabila data penerima belum terdaftar dalam waktu 14 hari, transaksi di Zelle akan kadaluarsa dan uang akan dikembalikan pada rekening si pengirim.

Sementara itu, transfer uang di Indonesia lewat ATM merupakan hal yang biasa dilakukan sehari-hari. Uang pun sampai secara real-time, tanpa harus menunggu berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Tak hanya lewat ATM, kini setiap bank juga memiliki layanan mobile banking dan internet banking untuk memudahkan proses transaksi tanpa harus keluar rumah.

ATM di AS juga tidak bisa digunakan untuk membayar berbagai jenis tagihan seperti di Indonesia. Pembayaran tagihan hanya bisa dilakukan secara online, yakni dari layanan yang disediakan oleh bank ataupun pembayaran digital.

Sedangkan di Indonesia, cara untuk membayar tagihan lebih bervariasi. Tak hanya melalui ATM saja, masyarakat juga bisa menggunakan aplikasi e-commerce atau e-wallet seperti Tokopedia, Shopee, GoPay, Dana, dan lain-lain. Ada juga pilihan untuk membayar di convenience store atau ritel seperti Indomaret dan Alfamart.

Metode Pembayaran di Amerika Serikat dan Indonesia

AS setidaknya memiliki empat metode pembayaran populer untuk berbagai jenis transaksi. Menurut data Statista, pada tahun 2021 metode pembayaran yang paling banyak digunakan adalah kartu kredit yakni sebesar 40 persen. Menyusul di bawahnya adalah kartu debit dengan pengguna mencapai 30 persen.

Ternyata, negara ini belum sepenuhnya cashless. Karena, pembayaran dengan menggunakan uang tunai masih digunakan oleh 11 persen penduduknya. Sementara penduduk yang melakukan pembayaran melalui e-wallet atau aplikasi online juga mencapai 11 persen. 8 persen sisanya adalah pembayaran melalui kartu prabayar atau bank financing.

Sementara di Indonesia, terdapat metode pembayaran melalui transfer ATM, mobile banking, dan internet banking. Selain itu, kartu debit juga bisa digunakan untuk membayar apapun di toko-toko dengan mesin EDC. Terdapat juga pilihan pembayaran dengan kartu kredit di gerai-gerai tertentu.

Selanjutnya ada metode pembayaran dengan QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard. Metode ini hanya membutuhkan smartphone untuk membidik QR code yang tertera dan transaksi pembelian secara otomatis selesai.

Jenis pembayaran lainnya adalah e-wallet yang semakin populer dan banyak pilihannya seperti LinkAja, GoPay, DANA, OVO, ShopeePay, dan lain-lain. Layanan pembayaran juga tersedia di gerai ritel seperti Alfamart dan Indomaret yang tersebar hingga daerah-daerah pelosok di Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2022/06/06/165140726/benarkah-sistem-pembayaran-indonesia-lebih-maju-daripada-as-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke