Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Iming-iming Mendag Zulhas ke Produsen Migor: Ada Kompensasi Ekspor CPO, Asalkan...

Dalam pertemuan tersebut, Mendag Zulhas sapaan karibnya meminta produsen minyak goreng untuk mendukung serta menyukseskan program "minyak kita", minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp 14.000 per liter.

Ia mengiming-imingi para pengusaha migor pemberian kompensasi apabila menyiapkan minyak goreng dalam kemasan.

"Sebagai kompensasi, akan diberikan kuota ekspor CPO kepada produsen sawit yang mendukung program migor kemasan sederhana ini. Akan tetapi kebutuhan dalam negeri tetap diutamakan. Ada skema yang akan mengatur itu," kata dia dalam keterangan resminya, Senin.

Dengan dibukanya keran ekspor crude palm oil (CPO), lanjut Zulhas, maka kebutuhan produsen akan meningkat dan tentunya juga akan berdampak pada kebutuhan produsen akan tandan buah segar (TBS) dari petani sawit pemerintah.

"Kalau stok CPO di produsen tersalurkan baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk ekspor, maka tandan buah segar sawit petani akan terserap. Harga juga akan membaik," sambung dia.

Selain itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga meminta kepada produsen minyak goreng agar membeli sawit dari petani rakyat seharga minimal Rp 1.600 per kilogram. Hal ini menyusul anjloknya harga tanda buah segar sawit belakangan ini.

"Dengan kondisi yang ada saat ini, saya meminta kepada seluruh produsen minyak goreng untuk membeli sawit petani dengan minimal harga Rp 1.600 per kilogram. Jangan sampai kondisi anjloknya harga tandan buah segar ini membuat petani sawit makin terpuruk," ucapnya.


Asosiasi minta kepastian Mendag Zulhas

Dalam pertemuan itu, Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI) mengatakan, sangat mendukung rencana Kemendag menyediakan minyak goreng rakyat kemasan sederhana yakni 'Minyak Kita'. Hal ini disampaikan Ketua AIMMI, Adiwisoko Kasman.

"Rapat kali ini rasanya beda, pak menterinya senyum manis begitu. Jadi ini yang luar biasa, kita juga merasa tenang, tidak ada rasa tegang. Semua yang hadir di sini pulang pun pasti senyum sehingga sudah pasti kami akan full power. Semua akan membantu realisasi minyak goreng kemasan sederhana ini," katanya.

AIMMI meminta kepastian kepada pemerintah bahwa minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp 14.000 per liter ini hanya berlaku untuk program 'Minyak Kita'.

"Kemasan sederhana ini finalnya ada yang mengatakan tanpa merk, polos. Tapi kita mesti ada satu kepastian bahwa fiks hanya satu yaitu 'Minyak Kita'. Saya sangat setuju. Dengan catatan yaitu harus SNI sesuai dengan aturan main. Saya rasa itu bagus sekali," tambahnya.

Menurutnya, kepastian ini penting agar tidak membuka kemungkinan pihak tidak bertanggung jawab berlaku curang dan main harga.

"Kalau branded kemasan sederhana bisa disalah gunakan. Bisa ada oknum yang naikin harga, kalau 'Minyak Kita' jelas, yang nakal main naikin harga bisa ditindak," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2022/06/27/195000426/iming-iming-mendag-zulhas-ke-produsen-migor--ada-kompensasi-ekspor-cpo-asalkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke