Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Insurtech Bakal Dongkrak Penetrasi Asuransi, Kenapa?

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengatakan, adanya jarak antara inklusi dan literasi asuransi dapat diatasi dengan adanya insurance technology (insurtech).

Ketua Bidang Marketing dan Komunikasi AAJI Wiroyo Karsono menyebut, kehadiran insurtech dapat mengatasi masalah tersebut.

"Insurtech membantu penetrasi asuransi ke masyarakat yang lebih luas. Dengan teknologi, ternyata tingkat jangkauan (insurtech) luar biasa," kata dia dalam media gathering di Bandung Jawa Barat, Kamis (30/6/2022).

Ia menambahkan, saat ini kurang lebih terdapat 10 insurtech di Indonesia. Insurtech sendiri di Indonesia awalnya berperan sebagai agregator. Kemudian, insurtech mulai menjalin kerja sama dengan e-commerce misalnya dengan Shopee dan Tokopedia.

"Banyak premi yang mereka dapat dari sana. Ternyata dengan jumlah transaksi yang besar, premi (insurtech) cukup besar. Itu salah satu pertumbuhan awal insurtech," urai dia.

Lebih lanjut, Wiroyo membeberkan terdapat salah satu perusahaan insurtech yang baru beroperasi selama 5 tahun, tetapi mampu mengumpulkan premi senilai Rp 1 triliun.

"Padahal untuk perusahaan asuransi konvensional untuk mencapai Rp 1 triliun itu 10 tahun juga belum tentu bisa," tutur dia.

Meskipun demikian, premi yang dihitung perusahaan insurtech tersebut berpotensi juga dihitung dua kali. Pasalnya, premi tersebut selain diakui oleh platform insurtech juga diakui oleh perusahaan asuransinya.

Adapun, valuasi insurtech dipandang lebih besar dibandingkan valuasi perusahaan sendiri.

"Hal ini tentunya mendorong temen di industri asuransi cepat bertransformasi secara culture mindset, supaya tidak tergilas insurtech tersebut," tegas dia.

Senada, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon bilang, industri asuransi masih memiliki banyak peluang untuk bertumbuh.

Salah satu peluangnya adalah dengan menambah kanal distribusi, misalnya dengan insurtech.

"Kami percaya semua ada keterbatasannya. Produk yang ditawarkan insurtech tidak sebanyak produk yang bisa ditawarkan dengan face to face," ungkap dia.

Ia menjabarkan, pemain digital insurance harus menyediakan produk yang sederhana. Sedangkan, dari sisi uang pertanggungan atau manfaat yang diterima juga mungkin tidak dapat terlalu besar.

"Jadi saling melengkapi, kami menyambut baik dengan apapun yang dapat meningkatkan kesadaran berasuransi," tutup dia.

Sebagai informasi, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2019, tingkat penetrasi industri asuransi jiwa hanya sebesar 1,2 persen dari rasio pendapatan premi terhadap produk domestik bruto (PDB).

Sementara, ketika dibandingkan dari sisi tertanggung perorangan terhadap jumlah penduduk rasionya hanya sebesar 7,8 persen.

https://money.kompas.com/read/2022/07/01/180800626/insurtech-bakal-dongkrak-penetrasi-asuransi-kenapa-

Terkini Lainnya

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke