IHSG dan Rupiah Masih Menghijau di Sesi I Perdagangan Hari Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) teru bergerak di zon hijau pada sesi perdagangan pagi hari ini, Jumat (8/7/2022). Hingga penutupan sesi I hari ini, IHSG tercatat menguat.

Melansir data RTI, IHSG berhasil mempertahankan penguatan sejak pembukaan perdagangan, dan pada penutupan sesi I berada pada level 6.707,16 atau meningkat 54,5 poin (0,82 persen) dibandingkan penutupan sesi kemarin di level 6.652,58.

Selaras dengan penguatan tersebut, tecatat 294 saham yang hijau, 194 saham merah, dan 173 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 6,2 triliun dengan volume 11,8 miliar saham.

Adapun top gainers ditempati oleh Sigma Energy Compressindo (SICO) yang menguat 11,59 persen ke level Rp 154 per saham. Kemudian, Rukun Raharja (RAJA) yang melonjak 7,49 persen ke posisi Rp 488 per saham. Samudera Indonesia (SMDR) juga menguat 7,3 persen persen menjadi Rp 2.500 per saham.

Di sisi lain, top losers siang ini ditempati oleh Hensel Davest Indonesia (HDIT) yang ambles 6,19 persen ke level Rp 91 per saham. Kemudian Mahaka Media (ABBA) juga terjun 4,63 persen ke posisi Rp 206 per saham. Dilanjutkan oleh Winner Nusantara Jaya (WINR) di level Rp 5,2 per saham atau melemah 3,7 persen.

Penguatan IHSG mengekor sebagian besar bursa Asia lain seperti Nikkei, Hang Seng Hong Kong, dan Straits Times masing-masing menguat 0,57 persen, 0,13 persen, dan 0,23 persen.

Rupiah menguat

Penguatan juga dialami oleh nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot. Nilai tukar rupiah kembali ke level di bawah Rp 15.000 per dollar AS pada sesi perdagangan siang hari ini.

Melansir data Bloomberg, mata uang garuda berada di level Rp 14.989 per dollar AS. Nilai tersebut menguat 0,08 persen dari posisi penutupan perdagangan kemarin.

Kabar baik dari posisi cadangan devisa (Cadev) RI masih menjadi angin segar bagi rupiah. Bank Indonesia melaporkan pada akhir Juni 2022 posisi cadev mencapai 136,4 miliar dollar AS, meningkat dibandingkan posisi pada akhir Mei 2022 sebesar 135,6 miliar dollar AS.