Sandiaga Uno: Ekonomi Kreatif Bisa Cetak 4,4 Juta Lapangan Kerja pada 2024

Hal tersebut ia katakan dalam acara Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 yang berlangsung di Summarecon Mall Serpong, Tangerang, Banten, Minggu (17/7/2022).

"Kami sangat optimistis dan penuh harapan bahwa dengan 27 finalis AKI, kita bisa mengurangi pengangguran dan kita bisa mengambil peluang, sehingga pascapandemi kita bisa mencetak pemenang," kata dia.

Program AKI sendiri diinisiasi Kemenparekraf dihadirkan sebagai ruang aktualisasi produk ekonomi kreatif di Tangerang.

Adapun, kegiatan yang dilakukan mulai dari pemasaran langsung di pusat perbelanjaan, pelatihan keuangan dengan platform QASIR untuk mencatat cashflow, hingga solusi pembiayaan yang sangat diperlukan untuk pengembangan usaha mereka.

"UMKM-UMKM ini menjadi tulang punggung. Saya baru saja selesai berbicara dengan Managing Director IMF yang memberikan apresiasi atas kekuatan dan ketangguhan ekonomi kita," ucap dia

"Oleh karena itu para UMKM ini harus diberikan peluang dan program yang tepat agar terus berkembang, dan mereka adalah ujung tombak kita untuk mencetak tahun ini 1,1 juta lapangan kerja baru dan di tahun 2024 sebanyak 4,4 juta lapangan kerja baru yang berkualitas," imbuh dia.

Sandiaga mengatakan, AKI 2022 diharapkan menjadi salah satu upaya pengembangan sektor ekonomi kreatif dalam meningkatkan kapasitas produk dan inovasi digital. Dengan demikian, sektor ekonomi kreatif ke depan mampu menjangkau pasar yang lebih luas.

"Atas nama Kemenparekraf, kami sangat optimistis dan penuh harapan bahwa produk UMKM lokal kita akan bersaing dan nanti kita bisa mengurangi pengangguran di Indonesia," urai dia.

Dalam acara tersebut, ia juga menyoroti potensi UMKM lokal dari sekor makanan dan minuman. Produk makanan dan minuman lokal tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk dijual ke berbagai wilayah di dalam dan luar negeri.

Selain AKI, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, Kemenparekraf memiliki program pengembangan desa wisata yang dapat menjangkau para pelaku usaha yang ada di pedesaan, termasuk juga program Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif.