Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

ADB Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2022 Jadi 5,2 Persen

Revisi proyeksi tersebut disampaikan dalam laporan terbaru ADB yakni Asian Development Outlook (ADO) Supplement pada Kamis (21/7/2022).

Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga mengatakan, naiknya prakiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia dikarenakan adanya permintaan domestik yang kuat dan pertumbuhan ekspor yang stabil. Aktivitas ekonomi terus berlangsung normal seiring dilakukannya pengendalian Covid-19.

"Sehingga mendorong peningkatan dalam pekerjaan, pendapatan, dan kepercayaan yang memicu konsumsi swasta. Permintaan yang sehat dan kredit yang meningkat turut mendorong investasi swasta," ujarnya dalam laporan tersebut.

Meski demikian, ADB menilai belanja pemerintah mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya seiring meredanya pandemi Covid-19.

Di sisi lain, pendapatan negara mendapatkan keuntungan dari ekspor seiring naiknya harga komoditas utama di pasar global. Pendapatan dari ekspor komoditas itu pada akhirnya dapat mengimbangi kondisi fiskal untuk memberikan subsidi kepada masyarakat.

"Harga yang lebih tinggi untuk ekspor komoditas utama, seperti batu bara, minyak sawit, dan nikel, mendatangkan keuntungan berupa penghasilan ekspor dan pendapatan fiskal, sehingga memungkinkan pemerintah untuk memberi bantuan di tengah kenaikan harga pangan, listrik, dan bahan bakar, sambil tetap mengurangi defisit anggaran,” jelas Jiro.

Sementara pada laporan tersebut, laju inflasi Indonesia diproyeksi sebesar 4,0 persen pada tahun ini, naik dari perkiraan pada laporan sebelumnya yang sebesar 3,6 persen. Peningkatan proyeksi inflasi ini akibat tingginya harga komoditas seperti energi dan pangan, serta terjadinya gangguan rantai pasok.

"Inflasi melonjak dari 1,6 persen pada tahun 2021 menjadi rata-rata 3 persen selama Januari-Juni 2022, mencerminkan harga komoditas yang lebih tinggi dan permintaan domestik yan kuat. Kontrol harga dan subsidi pun digunakan untuk menekan BBM, listrik, dan harga pangan," ungkapnya.

Adapun untuk kondisi perekonomian Indonesi di 2023, ADB memproyeksikan ekonomi RI akan tumbuh sebesar 5,3 persen dan inflasi mencapai 3,3 persen.

https://money.kompas.com/read/2022/07/21/134821826/adb-naikkan-proyeksi-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-2022-jadi-52-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke