Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI Sebut Pandemi hingga Gangguan Rantai Pasok Sebabkan Stagflasi Global

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Grup Departemen Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Wira Kusuma saat acara diskusi virtual FMB9 yang membahas Pemulihan Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global.

"Di perekonomian global paling tidak ada 4 isu yang mengemuka pada saat ini yang mewarnai perekonomian global. Empat hal ini menyebabkan adanya risiko stagflasi," ujar Wira, Senin (25/7/2022).

Pasalnya. keempat hal ini membuat dinamika perekonomian global menjadi berubah dan cenderung menurun perkembangannya sehingga berpotensi timbulkan stagflasi global.

Keempat hal yang menyebabkan risiko stagflasi global ialah:

1. Pandemi Covid-19 masih berlanjut

Wira mengatakan, saat ini berbagai negara telah mampu meredam penyebaran Covid-19 di negaranya masing-masing. Namun, hal ini ternyata belum cukup untuk mengakhiri pandemi.

Pasalnya, hingga saat ini masih bermunculan varian-varian virus Covid-19 yang baru walaupun efek samping dan penyebarannya tidak seganas varian sebelumnya.

"Masih ada risiko yang berlanjut dengan munculnya beberapa varian meskipun tidak seberat varian-varian sebelumnya," kata Wira.

2. Perang Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan

Perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan terut menjadi penyebab terjadinya stagflasi global lantaran ketegangan geopolitik ini dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global.

"Ketegangan geopolitik yang berkepanjangan di luar perkiraan kita," ujarnya.

Bank Dunia bahkan telah mengkoreksi proyeksi pertumbuhan global tahun 2022 dari 3,2 persen menjadi 2,9 persen pada April lalu karena pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.


3. Munculnya tren proteksionisme

Dia menyatakan, saat ini berbagai negara telah memasang posisi untuk memproteksi atau mengamankan pasokan untuk kebutuhan dalam negeri.

"Ada tren proteksionisme yang dilakukan negara-negara untuk mengamankan pasokannya terutama pangan," ucanya.

Seperti diketahui, setiap negara di global tengah menghadapi pelambatan pertumbuhan ekonomi.

Ditambah kondisi pandemi Covid-19 dan ketegangan geopolitik yang tidak dapat diprediksi kapan akan berakhir, membuat negara-negara berupaya mengamankan pasokan dalam negerinya terutama di sektor pangan.

4. Ganguan rantai pasok global

Faktor penyebab stagflasi terakhir ialah terjadinya gangguan rantai pasokan di global. Gangguan ini diakibatkan oleh pandemi Covid-19 yang membuat perusahaan terkena dampak dan negara-negara menutup akses keluar-masuk barang.

Selain itu, saat ini harga-harga komoditas terutama bahan bakar minyak melonjak tajam yang salah satunya disebabkan oleh ketegangan geopolitik tadi.

https://money.kompas.com/read/2022/07/25/170000526/bi-sebut-pandemi-hingga-gangguan-rantai-pasok-sebabkan-stagflasi-global

Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke