Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tips Hadapi Wawancara Kerja

Untuk mendapatkan pekerjaan, maka mau tak mau seorang fresh graduate mesti mengajukan lamaran kerja dan melengkapinya dengan Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae-CV).

Setelah lamaran dikirim dan diterima panitia recruitment di suatu perusahaan, satu momen yang krusial adalah pada saat menghadapi wawancara kerja.

Pada saat inilah ditentukan apakah seorang pelamar bisa lolos ke tahap selanjutnya atau berhenti sampai di tingkat wawancara saja.

Dengan kata lain, momen wawancara kerja sangat menentukan sehingga perlu dipersiapkan dengan baik.

Persiapan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan. Ungkapan ini mengisyaratkan, orang yang ingin sukses dalam menghadapi sebuah wawancara kerja hendaknya mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

Lalu, apa saja yang perlu dipersiapkan?

Sebelum wawancara, tentu saja lamaran kerja dan CV pelamar sudah harus masuk dan diterima oleh panitia dari perusahaan atau lembaga bersangkutan.

Lamaran dan CV tersebut akan menjadi referensi awal bagi panitia tentang si pelamar sebelum wawancara dilakukan.

Nah, langkah berikutnya adalah memenuhi panggilan wawancara. Dalam menghadapi wawancara, di antara yang terpenting adalah kesiapan mental.

Terdapat tujuh tips penting yang harus diperhatikan sebelum dan pada saat wawancara. Apakah itu? Mari kita kupas satu per satu.

Pertama, datanglah ke tempat wawancara lebih awal. Misalnya, 30 menit sebelum wawancara dimulai.

Dengan datang lebih awal, sebagai pelamar Anda bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik, termasuk menenangkan diri sebelum memasuki ruang wawancara.

Hal yang harus dihindari adalah datang terlambat. Keterlambatan akan membawa pelamar merasa tidak tenang, terburu-buru, dan ada rasa bersalah.

Nah, kalau sudah seperti itu kondisinya, akan sulit baginya untuk mengikuti sesi wawancara dengan baik. Kemungkinan yang bisa terjadi, ia tidak fokus saat diwawancara.

Belum lagi keterlambatannya diketahui oleh pihak pewawancara. Ini akan memberi nilai minus padanya.

Kedua, berdoa sebelum mulai wawancara. Berdoa adalah salah satu anjuran terbaik sebelum seseorang melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan. Demikian juga pada saat menjelang wawancara, jangan pernah lupa untuk berdoa.

Melaui doa, pelamar memohon kepada Tuhan agar kiranya diberikan ketenangan dalam menjawab setiap pertanyaan pewawancara dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan baik.

Mengapa harus berdoa, tak perlu didiskusikan lagi. Sebab, melalui doa, Anda mendapatkan kekuatan dan keyakinan bahwa dengan bantuan Tuhan, Anda akan menghadapi pertanyaan dengan hati dan pikiran yang tenang sehingga bisa menjawabnya dengan sebaik-baiknya.

Ketiga, berpakaian rapi dan sopan. Ini bagian yang penting untuk diperhatikan. Pakaian bisa menunjukkan siapa Anda.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan agar seorang pelamar berpakaian rapi dan sopan pada saat mengikuti wawancara kerja.

Laksana sebuah buku, pertama-tama yang dilihat adalah cover atau kulit luarnya sebelum menelusuri isinya. Orang akan tertarik melihat sebuah buku apabila cover-nya bagus dan menarik, bukan?

Demikian juga dengan pelamar, ia mesti berusaha meng-cover dirinya dengan baik dengan berbusana yang rapi dan sopan.

Rapi, dalam arti, misalnya pakaian sudah diseterika, baju bawah dimasukkan ke celana, dan seterusnya. Necis, demikian kata orang.

Sopan, dalam makna, pakaian itu pantas untuk dikenakan dalam suasana formal seperti dalam wawancara ini. Janganlah hendaknya mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan tempat dan peruntukannya.

Kelima, jangan duduk sebelum dipersilakan. Begitu dipersilakan masuk, ada saja pelamar yang datang mendekat dan langsung saja duduk di depan pewawancara. Ini sikap yang kurang santun, kurang etis.

Begitu dipanggil masuk, silakan berjalan mendekat dengan sikap yang santun dan tenang. Jangan buru-buru mengambil kursi dan duduk kalau belum dipersilakan. Setelah dipersilakan duduk, baru mengambil kursi dan duduk dengan sikap sopan.

Jangan lupa sampaikan terima kasih ketika dipersilakan duduk. Pada saat hendak duduk usahakan pelan-pelan saja, jangan sampai kursi berderit karena Anda geser begitu rupa.

Keenam, bicaralah dengan jelas. Untuk menjawab pertanyaan yang diajukan, pertama-tama pelamar harus memahami pertanyaan dengan baik.

Setelah itu, jawablah pertanyaan tersebut dengan jelas. Artinya, ucapan atau kata kata yang keluar dari mulut bisa didengar dengan jelas. Hindari memberi jawaban yang bertele-tele, melainkan to the point saja.

Di samping itu, jangan pernah ragu dalam menjawab pertanyaan. Keraguan hanya akan menunjukkan kurangnya kepercayaan diri Anda.

Tataplah pewawancara Anda. Lalu, sampaikan jawaban dengan jelas sehingga pewawancara benar-benar memahami apa yang Anda maksudkan.

Ingatlah, di samping nada suara atau kejelasan ucapan, mata dan gesture Anda akan menunjukkan suasana batin Anda.

Ketujuh, sampaikan terima kasih. Tidak saja tatkala dipersilakan duduk Anda perlu menyampaikan terima kasih, pada saat wawancara dinyatakan selesai pun seyogianya ucapan terima kasih disampaikan.

Ini merupakan bentuk penghargaan kepada si pewawancara yang sudah bertugas dan meluangkan waktu mewawancarai Anda kendati belum tentu Anda diterima bekerja.

Akan tetapi, dengan ucapan terima kasih itu Anda sudah menghargai pewawancara dan mengakhiri wawancara dengan kesan yang baik dan santun.

Itulah tujuh tips yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi wawancara kerja. Kendati ketujuh hal itu tidak menjamin Anda pasti lulus -- mengingat persaingan yang mungkin sangat ketat, tetapi setidaknya apa yang Anda lakukan sudah baik dan benar.

https://money.kompas.com/read/2022/07/26/050000726/7-tips-hadapi-wawancara-kerja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke