Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Resesi AS, Sri Mulyani Khawatirkan Ekspor RI Turun

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pelemahan ekonomi Amerika Serikat (AS) akan berdampak buruk terhadap Indonesia. Lantaran, AS merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.

Pelemahan ekonomi AS bakal mempengaruhi permintaan produk RI dari negara tersebut, sehingga dapat menurunkan kinerja ekspor Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II-2022 tercatat minus 0,9 persen. Laju ekonomi itu melanjutkan kontraksi pada kuartal I-2022 yang tercatat minus 1,6 persen.

Menurut Sri Mulyani, AS secara teknis mengalami resesi ekonomi karena sudah dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonominya mengalami kontraksi.

"Pagi ini membaca (berita) AS negatif growth di kuartal II, technically masuk resesi," ujar dia dalam acara Dies Natalis ke-7 PKN STAN, Jumat (29/7/2022).

Di samping ekonomi AS yang melemah, China juga mengalami perlambatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu itu hanya sebesar 0,4 persen di kuartal II-2022, melambat dari kuartal I-2022 yang tumbuh mencapai 4,8 persen.

China juga merupakan salah satu mitra dagang utama RI, sehingga gejolak ekonomi negara tersebut akan berpengaruh ke Indonesia.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan, kondisi ekonomi negara-negara Eropa juga turut berpengaruh, mengingat menjadi salah satu tujuan ekspor Indonesia.

Kawasan Eropa tersebut tengah mengalami gejolak ekonomi akibat tensi geopolitik Rusia-Ukraina. Rusia mengurangi ekspor energinya ke Eropa, yang membuat harga energi di kawasan tersebut semakin mahal.

Lonjakan harga energi pun mengerek inflasi negara-negara Eropa sehingga membuat ekonomi semakin bergejolak.

"AS, China, Eropa adalah negara-negara tujuan ekspor Indonesia. Jadi, kalau mereka melemah, permintaan ekspor turun dan harga komoditas turun," kata Sri Mulyani.

Ia menilai, situasi di mana inflasi yang sudah meningkat akibat naiknya permintaan pasca pandemi, menjadi semakin melonjak karena perang Rusia-Ukraina sehingga menimbulkan krisis pangan dan energi, menunjukkan dunia sedang tidak baik-baik saja.

Oleh karena itu, Sri Mulyani memastikan, meski kinerja APBN terus mencatatkan surplus dalam enam bulan terakhir, tidak akan membuat pihaknya jumawa, sebab ekonomi global masih diliputi ketidakpastian.

"Kemarin kami di Kemenkeu sampaikan bahwa APBN sampai Juni surplus. Kami tidak jumawa. Kami tahu situasi (global) masih akan cair dan dinamis," tutup dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia ke AS tercatat sebesar 2,46 miliar dollar AS pada Juni 2022. AS menempati posisi ketiga sebagai negara tujuan ekspor RI, berada di bawah China yang menempati posisi pertama.

Adapun nilai ekspor Indonesia ke China tercatat mencapai 5,09 miliar dollar AS per Juni 2022. Sementara itu, pada periode yang sama, nilai ekspor RI ke Uni Eropa tercatat mencapai 1,68 miliar dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2022/07/29/200500526/dampak-resesi-as-sri-mulyani-khawatirkan-ekspor-ri-turun

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke