Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani Yakin Ekonomi Indonesia Kuartal II-2022 Tumbuh Lebih dari 5 Persen

Jika tercapai, maka laju ekonomi tersebut melanjutkan kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal I-2022 yang tumbuh positif sebesar 5,01 persen (yoy).

"Kami memperkirakan kuartal II masih akan tumbuh di atas 5 persen, terutama kuartal I waktu itu 5,01 persen, maka kami memperkirakan kuartal II juga akan bertahan di atas 5 persen," ujarnya dalam konferensi pers hasil rapat KSSK secara virtual di Jakarta, Senin (1/8/2022).

Menkeu mengungkapkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2022 itu ditopang oleh kinerja komponen sisi konsumsi, investasi, dan ekspor yang tetap terjaga positif.

Sri Mulyani menjelaskan, komponen sisi konsumsi rumah tangga terpantau masih kuat selama momentum Ramadhan dan Idul Fitri yang tercermin dari data keyakinan konsumen.

Indeks keyakinan konsumen (IKK) tercatat meningkat ke level 128,2 pada Juni 2022 dari posisi Maret yang sebesar 111. Hal ini menunjukkan masyarakat memiliki optimisme terhadap prospek pemulihan ekonomi.

Kemudian pada komponen investasi dan kinerja ekspor juga masih akan menjadi faktor penopang pertumbuhan ekonomi. Realisasi investasi RI tercatat mencapai Rp 302,2 triliun pada kuartal II-2022, sementara neraca perdagangan surplus mencapai 15,55 miliar dollar AS di kuartal II-2022.

"Investasi meningkat sangat baik, kami memperkirakan akan tumbuh lebih tinggi, dan ekspor tumbuh 40 persen untuk Juni saja. Jadi ini masih tumbuh sangat tinggi dalam satu kuartal," kata Sri Mulyani.

Beberapa indikator lainnya juga diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022. Seperti indeks penjualan riil (IPR) yang tumbuh 15,4 persen (yoy) pada Juni 2022.

Kemudian PMI Manufaktur yang masih ekspansif dengan menguat dari 50,2 pada Juni ke 51,3 pada Juli. Konsumsi listrik terutama untuk industri maupun bisnis juga tumbuh positif dan kuat.

Sementara dari sisi kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), Sri Mulyani memperkirakan tetap kuat di tengah tekanan terjadinya arus modal keluar. Transaksi berjalan pada kuartal II-2022 diproyeksi mencatatkan surplus, bahkan melebihi surplus pada kuartal I-2022

"Hal ini utamanya didukung oleh kenaikan surplus di neraca perdagangan, terutama akibat tingginya harga komoditas global yang merupakan barang-barang ekspor Indonesia," kata dia.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,05 persen pada kuartal II-2022. Salah satu pertimbangannya, karena inflasi inti masih terjaga rendah.

Selain itu, di dorong pertumbuhan ekonomi yanng sudah mulai membaik pada kuartal I-2022 lalu, serta adanya peningkatan konsumsi di kuartal II-2022 yang diyakini menopang pertumbuhan ekonomi periode April-Juni 2022.

"Kami perkirakan kuartal II ini, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,05 persen. Inflasi inti yang masih rendah, pertumbuhan ekonomi yang sudah mulai membaik mesli belum pulih betul, karena konsumsi swasta baru naik pada saat Ramadhan kemarin dan akan terus naik. Ini yang perlu dijaga untuk momentum pertumbuhan ekonomi," jelas Perry dalam kesempatan yang sama.

https://money.kompas.com/read/2022/08/02/100400626/sri-mulyani-yakin-ekonomi-indonesia-kuartal-ii-2022-tumbuh-lebih-dari-5-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke