Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kurangi Sampah Plastik, Kemasan Bekas Pakan Hewan Peliharaan Didaur Ulang Jadi Tas Jinjing

Hal ini sesuai dengan konsep keberlanjutan dari Royal Canin melalui upaya mengurangi potensi tidak tertanganinya bekas kemasan produk serta untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan dari sampah non organiknya.

Sebelumnya, Royal canin melalui jaringan penjualan, pet shop dan klinik hewan di seluruh Indonesia mengumpulkan kemasan bekas produknya dari para pelanggan.

Presiden Direktur Royal Canin Indonesia Ridarrahim Nirwandar mengatakan, perusahaannya bekerja sama dengan organisasi lokal guna memperjuangkan “Konsep Keberlanjutan” melalui proyek #AyoDaurUlang.

"Ini tidak hanya untuk membantu kami dari sisi ekonomi secara berkelanjutan tetapi juga untuk membantu organisasi lokal yang relevan, komunitas, dan juga anggota keluarga yang mendapatkan manfaat dari kemitraan ini," kata Ridarrahim melalui keterangannya ke Kompas.com, Senin (29/8/2022).

"Kemasan bekas yang dikirimkan ke mitra akan kami beli lagi untuk kemudian dibagikan lagi ke konsumen yang berkunjung ke pet shop atau klinik,” lanjutnya.

Hingga saat ini, lanjutnya, upaya untuk mengumpulkan kemasan bekas itu hingga saat ini telah sukses mencapai 2.358 kilogram limbah. Dari hasil olah limbah itu telah dihasilkan tak kurang dari 2.365 produk baru.

Cerita mitra pengolah limbah kemasan

Tiga kelompok yang digandeng yakni dengan Sunarni yang mengasuh “Group of the Deaf People di Depok, Jawa Barat. Kemudian dengan Bambang Suwerda, dari Bank Sampah Yogya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Serta dengan UMKM Daur Ulang di Bali.

Sunarni, perintis kegiatan pengelolaan sampah sejak 1995 bercerita, pihaknya sudah lima tahun bekerja sama mendaur ulang kemasan bekas Royal Canin.

Dalam proyek ini, pihaknya juga memberdayakan sejumlah tenaga terampil penyandang disabilitas bisu tuli dalam mengolah limbah bekas kemasan produk tersebut.

"Kami mampu memproduksi 500 kantong berbagai ukuran setiap bulannya dari bahan bekas kemasan produk Royal Canin pada proyek #AyoDaurUlang” ujar Sunarni. Untuk tas jinjing ukuran sedang, lanjutnya, kira-kira butuh 15 bungkus bahan kemasan Royal Canin.

Mitra lain, Bambang Suwerda bercerita, saat ini bank sampah yang digalakkannya sudah melibatkan 2.000 anggota. Bank sampah di Yogyakarta ini juga fokus mengolah ulang kemasan non-organik yang termasuk materi sulit untuk didaur ulang secara alami.

“Baru-baru ini kami mengirimkan 400 tas dengan berbagai desain ke Royal Canin dan ini merupakan pesanan yang kedelapan,” kata Bambang. 

https://money.kompas.com/read/2022/08/29/164309626/kurangi-sampah-plastik-kemasan-bekas-pakan-hewan-peliharaan-didaur-ulang-jadi

Terkini Lainnya

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke