BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan LPS
Salin Artikel

Atasi Literasi Keuangan Rendah, LPS Edukasi Masyarakat lewat Kompetisi Video Kreatif

KOMPAS.com – Indeks literasi keuangan Indonesia masih tergolong kecil. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada 2019, skor indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia hanya sebesar 38,03 persen. Sementara, indeks inklusi keuangan sebesar 76,19 persen.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat belum memiliki pengetahuan terkait layanan jasa keuangan yang ditawarkan lembaga jasa keuangan formal. Selain itu, masyarakat juga belum memiliki kemampuan mengolah keuangan secara efektif, termasuk manajemen pribadi, penganggaran, dan investasi.

Padahal, literasi keuangan merupakan hal penting yang mesti dimiliki masyarakat Indonesia, terlebih di era digitalisasi. Sebab, tingkat literasi keuangan yang rendah bisa menimbulkan kerugian.

Sebagai contoh, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), total investor ritel mencapai 9,1 juta hingga Juni 2022. Sebanyak 59,72 persen di antaranya merupakan generasi muda atau di bawah 30 tahun.

Lantaran literasi keuangan masih rendah, para investor tersebut berpotensi terkena skema investasi ilegal dengan berbagai modus.

Contoh lainnya, masyarakat yang kurang memiliki literasi keuangan tidak bisa mengambil keputusan finansial secara bijak, seperti meminjam uang dan mengelola keuangan. Hal ini berdampak pada risiko terjerat utang dan kebangkrutan.

Berangkat dari hal tersebut, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berkolaborasi dengan KG Media untuk menebarkan literasi keuangan melalui kompetisi lomba video pendek kreatif bernama CreaVid Competition 2022.

Kompetisi bertajuk “Tingkatkan Literasi Keuangan untuk Mendukung Perekonomian Indonesia dalam Rangka Pemulihan Pasca-Pandemi Covid-19” tersebut memanfaatkan ruang digital untuk mengedukasi masyarakat lewat video pendek kreatif yang ringan dan menarik.

Ajang yang telah berlangsung sejak Senin (8/9/2022) itu disambut baik oleh masyarakat, terutama generasi milenial. Hal ini terbukti dari jumlah unggahan partisipan yang diterima LPS, yakni mencapai 400 video pendek.

LPS sendiri sudah menyiapkan total hadiah sebesar Rp 100 juta kepada tiga pemenang utama kompetisi. LPS pun menunjuk Deputy GM News and Current Affairs Kompas TV Alexander Wibisono, figur publik Yuki Kato, dan Sekretaris LPS sebagai juri kompetisi.

Setelah serangkaian penjurian yang ketat, pemenang lomba diumumkan secara daring pada Kamis (1/9/2022). Nur Akmal Nasrullah dinobatkan sebagai Juara 1 dengan judul video “Uangmu, Tanggung Jawabmu” dan mengantongi hadiah sebesar Rp 45 juta.

Kemudian, Juara 2 dengan hadiah sebesar Rp 30 juta jatuh kepada Abdul Wahid dengan judul “Video Anak Muda”. Lalu, Juara 3 diraih oleh Roiyan Cahya melalui video berjudul “Sumringah” dengan hadiah sebesar Rp 15 juta.

Akmal sendiri sempat sempat tidak percaya saat dikabari hasil dirinya terpilih sebagai juara pertama. Ia pun sempat memarahi panitia melalui telepon.

Akan tetapi, setelah dikonfirmasi, panitia berhasil meyakinkan Akmal bahwa dirinya benar-benar memenangkan kompetisi.

Ternyata, hal tersebut dilakukan Akmal karena istrinya pernah menjadi korban phishing. Bahkan, ide video pendek yang dilombakan oleh Akmal diambil pengalaman pribadinya sebagai korban phishing.

Lewat pengalaman tak menyenangkan tersebut, ia pun ingin memberikan edukasi untuk waspada dan meningkatkan literasi keuangan agar tidak mudah terkena penipuan dengan berbagai modus.

Ajak masyarakat meningkatkan literasi keuangan

Selain lewat gelaran kompetisi, LPS juga membagikan tiga cara yang bisa diikuti masyarakat untuk mengelola keuangan.

Pertama, menyiapkan perencanaan keuangan. Masyarakat bisa membuat anggaran keuangan dengan mencatat jumlah pendapatan dan pengeluaran per bulan. Buatlah anggaran yang sesuai dengan kebutuhan yang mencakup pendapatan, biaya tetap, pengeluaran, dan tabungan.

Dengan cara tersebut, masyarakat bisa melacak stabilitas keuangan sehingga membantu saat pengambilan keputusan finansial.

Kedua, mempelajari literasi keuangan secara mandiri. Masyarakat bisa berkomitmen untuk mempelajari literasi keuangan pribadi minimal 30 menit dalam seminggu. Informasi bisa didapatkan dari banyak hal, seperti membaca artikel, mengikuti seminar, atau menonton video edukasi ringan, seperti yang ditampilkan pada ajang CreaVid Competition.

Ketiga, berdiskusi dan berkonsultasi dengan pihak profesional. Selain mempelajari literasi keuangan secara mandiri, masyarakat bisa berkonsultasi dengan para ahli, seperti konsultan keuangan. Diskusi ini bisa membantu meningkatkan pemahaman dan menambah wawasan untuk keputusan finansial.

https://money.kompas.com/read/2022/09/09/151043726/atasi-literasi-keuangan-rendah-lps-edukasi-masyarakat-lewat-kompetisi-video

Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Bagikan artikel ini melalui
Oke