Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Butuh Dana Segar, Startup Teknologi GPS Berencana IPO di BEI

Fox Logger berencana melepas 20 persen saham ke publik dan menargetkan dana segar hingga Rp 100 miliar.

Dana segar yang didapatkan, rencananya akan digunakan untuk pengembangan bisnis. Antara lain, untuk investasi teknologi, dana operasional, belanja barang untuk memperbesar volume penjualan, serta untuk merekrut SDM di posisi manajemen.

“Kami hanya berencana melepas sekitar 20 persen (saham) saja, tapi bisa jadi lebih karena kami masih menggodok berapa banyak kebutuhan dana yang diperlukan untuk bisa mengeksekusi rencana kerja ke depan,” ujar CEO Fox Logger Alamsyah Cheung, melalui keterangannya, Jumat (9/9/2022).

Alamsyah sendiri membeberkan sejumlah alasan menuju IPO. Menurut dia, saat ini Fox Logger terus bertumbuh dengan strategi mengandalkan keuntungan yang diperoleh. Sehingga, butuh reinvestasi terutama untuk inovasi produk, teknologi dan layanan agar Fox Logger tetap bisa berkompetisi di pasar.

“Selama 8 tahun terakhir ini kami telah tumbuh mengesankan. Bahkan di tengah pandemi, penjualan kami terus tumbuh. Dari sanalah kami melakukan reinvestasi,” ujarnya.

Agar tetap unggul di medan persaingan dan menjadi pemain utama GPS Tracker di Indonesia, Fox Logger menempuh jalur IPO demi meraih dana segar dari publik.

“Dengan menggunakan dana yang didapat dari IPO nanti, maka kami akan dapat merealisasikan rencana kerja pendek dan menengah panjang dalam satu kesatuan waktu,” lanjut Alamsyah.

“Yang membedakan Fox Logger dengan perusahaan lain sejenisnya adalah kejelian membidik pasar serta kehati-hatian dalam setiap perencanaan dan eksekusi yang terbukti menghasilkan keuntungan yang baik untuk perusahaan,” tambah dia.

Sebagai informasi, Fox Logger sebagai startup teknologi GPS berbasis IoT saat ini memliki pelanggan dari kalangan perusahaan seperti logistik hingga leasing, juga dari pemerintahan yang membutuhkan tracking system andal untuk mewujudkan smart city.

Minat IPO tinggi

Sebelumnya dikutip dari Money.Kompas.com, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai prospek penerbitan saham ataupun obligasi baru oleh korporasi di dalam negeri atau IPO hingga akhir tahun akan tinggi mengingat momentum mendekati persiapan politik menjelang pemilu 2024.

Mukti Wibowo Kamihadi atau Bowo, Deputy Director Investment Banking Mirae Asset Sekuritas, mengatakan minat tinggi tersebut tercermin dari penjaminan emisi yang berpotensi dia dan tim tangani hingga akhir tahun yang masih terbuka lebar.

“Sampai akhir tahun, kami perkirakan Mirae Asset Sekuritas masih dapat menangani penjaminan emisi 11-12 perusahaan dengan beberapa perusahaan lain yang sudah ada di pipeline. Tahun ini, kami prediksi [jumlah penjaminan emisi] masih bisa lebih tinggi dari 2021,” ujar Bowo dalam siaran pers, Selasa (9/8/2022).

Sementara dari catatan BEI, terhitung sampai dengan 10 Agustus 2022 sudah terdapat 804 perusahaan yang tercatat di BEI. Dalam waktu dekat, jumlah ini akan kembali bertambah, seiring dengan sudah adanya sejumlah perusahaan yang berada dalam pipeline IPO. "Saat ini di pipeline ada sekitar 28 lagi yang sedang proses," kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam rangkaian acara HUT Pasar Modal ke-45, Rabu (10/8/2022).

Pada paruh pertama 2022, Indonesia juga masih menjadi negara dengan IPO tertinggi di ASEAN, dengan 22 perusahaan tercatat sebagai emiten baru.

Kemudian, jika dilihat dari persentase pertumbuhan perusahaan IPO, Indonesia juga menjadi jawara di kawasan ASEAN, dengan pertumbuhan sebesar 39 persen sejak 2017 hingga paruh pertama pertama 2022.

https://money.kompas.com/read/2022/09/09/211629426/butuh-dana-segar-startup-teknologi-gps-berencana-ipo-di-bei

Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke