Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luluh "Rayuan" RI, Produsen Pipa Terbesar Belanda Tak Jadi Bangun Pabrik di Vietnam

Awalnya, pabrik pipa terbesar di Belanda ini mau membangun pabriknya di Vietnam. Karena Pemerintah Indonesia memberikan tawaran-tawaran menarik, pada akhirnya Wavin menyetujuinya.

"Alhamdulillah dari bulan September kita rayu mereka. Tadinya mereka mau ke negara lain, salah satunya ke Vietnam. Tapi kita kasih tawaran yang baik, alhamdulillah mereka bisa hadir untuk groundbreaking pada hari ini," katanya dalam agenda peletakan batu pertama Wavin di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Senin (3/10/2022).

Bahlil menyebutkan, hampir 80 persen pipa di Indonesia diimpor. Padahal Indonesia merupakan pemakai terbanyak pipa Wavin. Dengan berdirinya pabrik Wavin di KIT Batang, maka kebutuhan pipa dalam negeri akan terpenuhi.

"Dari 2020, waktu Covid-19 perintah dari Bapak Presiden, kita harus keliling mencari investasi. Alhamdulillah kami ke Belanda bulan September, kami mencoba pendekatan dengan Wavin. Karena 80 persen kita impor. Jadi ini produknya substitusi impor," ucapnya.

Selain itu, mantan Ketua Umum Hipmi ini juga melaporkan bahwa KIT Batang hampir terisi penuh oleh pabrik-pabrik dari negara luar yang berinvestasi ke Tanah Air. Perusahaan LG dan Foxconn saat ini masih dalam proses konstruksi.

"Kawasan industri Batang ini 450 hektare sudah terpenuhi semua, kemudian 1.000 hektare tahap kedua sudah penuh. Jadi LG, Foxconn, dan beberapa perusahaan lain dari laporan KIT Batang tadi malam, sudah mencapai 1.200 hektare yang eksisting sekarang," jelas Bahlil.

https://money.kompas.com/read/2022/10/03/191659726/luluh-rayuan-ri-produsen-pipa-terbesar-belanda-tak-jadi-bangun-pabrik-di

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke