Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan Tenaga Kerja Murah, Ini yang Membuat Indonesia Menarik bagi Investor Korea Selatan

Sebelumnya, menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebutkan, total nilai investasi dari Korea Selatan yang digelontorkan ke Indonesia sebesar 6,72 miliar dollar AS atau setara lebih dari Rp 100 triliun.

Tentu, bukan tanpa alasan Korea Selatan mengucurkan dananya ke Indonesia. Peneliti Senior Center for Trade Studies and Cooperation Korea Internasional Trade Association (KITA), Kim Kyounghwa mengatakan, ada beberapa hal yang membuat Indonesia begitu menarik bagi investor Korea Selatan. Salah satunya pasar konsumen yang begitu besar di Indonesia.

“Pasar konsumen Indonesia sangat menarik. Selain itu juga produksi Indonesia juga sangat menarik bagi penanaman modal asing,” katanya dalam workshop kedua Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation, Senin (19/9/2022).

Selain itu, kata Kim, kondisi ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara tujuan relokasi perusahaan Korea Selatan dari China. Hal ini menyusul adanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

“Perang dagang antara AS dan China, sebenarnya membuat perusahaan-perusahaan Korea mempertimbangkan untuk mengalihkan produksi mereka ke luar China, ke negara-negara ASEAN atau tempat lain. Dan Indonesia menjadi salah satu negara yang dipertimbangkan sebagai lokasi relokasi produksi mereka,” jelasnya.

“Bukan karena tenaga kerja murah tapi Indonesia memberikan hubungan yang sangat stabil dengan korea,” tuturnya.

Dia pun yakin dengan adanya Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) yang akan segera diimplementasikan akan membuat hubungan kedua negara.

“Kepastian yang diwujudkan melalui IK-Cepa menjadi hal yang baik bagi perusahaan Korea untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar investasi yang baik,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kementerian Perdagangan, Ni Made Ayu Marthini mengatakan Indonesia dan Korea Selatan adalah dua negara yang saling membutuhkan. Sehingga tepat jika kedua negara bisa tumbuh bersama melalui IK-CEPA.

“Indonesia butuh Korea, dan Korea membutuhkan Indonesia. Kami memiliki sumber daya alam, konsumen besar, dan demokrasi yang stabil. Korea adalah pusat pembangunan teknologi. Tapi pasar mereka kecil,” katanya.

“Mereka membutuhkan pasar internasional. Mereka membutuhkan pasangan untuk membuatnya seperti itu. Jadi Korea bisa berinvestasi, Korea bisa berdagang, dan mereka sangat stabil. Dan kemudian tidak ada sumber daya alam di Korea. Jadi mereka butuh Indonesia,” lanjutnya.

Made mencontohkan dalam sektor teknologi dan otomotif. Meskipun Korea unggul di bidang teknologi dan otomotif tetapi pasarnya masih terbatas. 

“Jadi, jika Korea berinvestasi di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai hub industri, bisa ke seluruh dunia. Basis produksinya adalah Indonesia. Maksud saya adalah win-win. Korea membutuhkan kita. Indonesia membutuhkan Korea dalam hal investasi, tenaga kerja, nilai tambah dan manfaat ekonomi, dan ekspor,” pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2022/10/18/124000526/bukan-tenaga-kerja-murah-ini-yang-membuat-indonesia-menarik-bagi-investor

Terkini Lainnya

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke