Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asia Jadi Titik Terang di Tengah Gelapnya Ekonomi Global

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menyakini ekonomi Asia akan cukup kuat di tengah pelemahan ekonomi global. Pandangan ini tertuang dalam laporan regional terbaru 'Asia Sails Into Headwinds From Rate Hikes, War, and China Slowdown'.

Ekonomi Asia pada tahun ini memang mengalami tantangan berat mulai dari kenaikan suku bunga, perang antara Rusia dan Ukraina, dan melemahnya aktivitas ekonomi China, meski demikian IMF menyebut tetap ada 'titik terang' pada wilayah ini di tengah gelapnya ekonomi global.

"Asia tetap menjadi titik terang relatif dalam ekonomi global yang semakin meredup," tulis IMF dalam laporannya dikutip Selasa (18/10/2022).

IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Asia dan Pasifik sebesar 4 persen pada tahun ini, dan sebesar 4,3 persen pada 2023. Kedua proyeksi itu memang masih di bawah rata-rata pertumbuhan dalam dua dekade terakhir yang mencapai 5,5 persen.

Namun, angka itu lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan di kawasan Eropa yang sebesar 3,1 persen di 2022 dan sebesar 0,5 persen di 2023. Begitu pula dengan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat yang diproyeksi 1,6 persen di 2022, dan sebesar 1 persen di tahun depan.

Proyeksi pertumbuhan kawasan Asia itu bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan mencapai 3,2 persen di 2022, serta menjadi sebesar 2,7 persen pada 2023.

IMF menyebut Asia Tenggara kemungkinan menjadi wilayah di kawasan Asia yang akan menikmati pemulihan kuat. Ini tercemin dari pertumbuhan ekonomi yang tetap positif di sejumlah negara Asia Tenggara.

Seperti Myanmar yang diproyeksi ekonomi akan tumbuh 2 persen di 2022 dan 3,3 persen di 2023, Thailand tumbuh 2,8 persen di 2022 dan 3,7 persen di 2023, Kamboja 5,1 persen di 2022 dan 6,2 persen di 2023, Indonesia tumbuh 5,3 persen di 2022 dan 5 persen di 2023.

Lalu ekonomi Malaysia diperkirakan tumbuh 5,4 persen di 2022 dan 4,4 persen di 2023, Filipina tumbuh 6,5 persen di 2022 dan 5 persen di 2023, serta Vietnam tumbuh 7 persen di 2022 dan 6,2 persen di 2023.

"Vietnam diuntungkan dari perannya yang semakin penting dalam rantai pasok global, sehingga kami perkirakan pertumbuhannya 7 persen. Filipina diperkirakan akan ekspansi ke 6,5 persen di tahun ini, sementara Indonesia dan Malaysia pertumbuhannya akan mencapai 5 persen," papar IMF.

Sementara pada Kamboja dan Thailand ekonominya kemungkinan akan ditopang oleh pemulihan sektor pariwisata seiring meningkatnya kunjungan wisatawan asing.

Sementara Myanmar yang ekonominya sudah mengalami resesi akibat kudeta dan pandemi, diperkirakan pertumbuhan tahun ini akan stabil di tingkat rendah seiring masih berlanjutnya kerusuhan.

Di sisi lain, IMF melihat ada wilayah Asia yang diproyeksi ekonominya tetap redup, yakni di bagian Selatan. Sri Lanka masih mengalami krisis ekonomi yang parah, meskipun pihak berwenang telah mencapai kesepakatan dengan staf IMF tentang program yang akan membantu menstabilkan ekonomi negara itu.

IMF pun memproyeksi pertumbuhan ekonomi Sri Lanka akan terkontraksi 8,7 persen pada 2022 dan terkontraksi 3 persen pada 2023.

Lalu ada Bangladesh, yang akibat perang di Ukraina dan kenaikan harga komoditas, telah menghambat pemulihan kuat pasca pandemi di negara itu. Namun ekonomi Bangladesh diperkirakan positif di 7,2 persen di 2022 dan 6 persen di 2023.

"Negara dengan utang tinggi seperti Maladewa, Laos, dan Papua Nugini, dan mereka yang kembali menghadapi risiko pembiayaan, seperti Mongolia, juga menghadapi tantangan seiring terjadinya pasang surut ekonomi," tulis IMF.

Sementara China, setelah pertumbuhan mendekati nol pada kuartal II-2022, ekonomi negara ini diperkirakan akan pulih secara moderat di paruh kedua tahun ini untuk mencapai pertumbuhan 3,2 persen di sepanjang 2022. Pada 2023 ekonomi China diperkirakan bisa tumbuh 4,4 persen.

Namun proyeksi tersebut dengan asumsi kebijakan nol Covid-19 yang diterapkan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu, dilonggarkan secara bertahap.

https://money.kompas.com/read/2022/10/18/184000426/asia-jadi-titik-terang-di-tengah-gelapnya-ekonomi-global

Terkini Lainnya

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke