Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Unggul di Penerapan ESG, Pupuk Kaltim Raih Dua Penghargaan Beruntun

KOMPAS.com – PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) meraih predikat Leadership AAA pada ajang Environmental, Social and Governance (ESG) Disclosure Awards 2022 yang digelar BeritaSatu Media Holding B Universe di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Penghargaan ini diterima PKT berkat pengimplementasian aspek-aspek ESG pada perusahaan.

Adapun perhitungan skor ESG dilakukan melalui analisis Sustainability Reporting. Analisis ini menentukan tingkat transparansi ESG sesuai faktor yang dinilai relevan oleh Bumi Global Karbon (BGK) Foundation.

BGK Foundation sendiri mengidentifikasi 33 faktor utama ESG berdasarkan studi peraturan, perjanjian internasional, serta standar dan pedoman pelaporan.

Sebelumnya, pada Rabu (19/10/2022), PKT juga meraih penghargaan Trenasia ESG Excellence 2022 untuk industri petrokimia kategori Action.

Dalam penjurian yang berlangsung pada Senin (12/9/2022) hingga Rabu (12/1/2022) itu, Trenasia ESG menyaring lebih dari 120 perusahaan di 34 subsektor industri.

Perusahaan tersebut dinilai berdasarkan implementasi ESG serta variabel-variabel turunannya yang termaktub dalam laporan keberlanjutan dan laporan tahunan perusahaan.

Penilaian dilakukan oleh sejumlah pakar dari berbagai latar belakang bidang, seperti Chief Executive Officer (CEO) Schroders Indonesia Michael T Tjoajadi, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid, serta Expert Council Komite Nasional Kebijakan Governansi (KNKG) Mas Achmad Daniri.

Kemudian, Director Department of Research Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edi Setijawan, President Director Institute for Sustainability and Agility Maria Rosaline Nindita Radyati, dan Editor in Chief TrenAsia.com Adhitya Noviardi.

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengapresiasi penghargaan tersebut. Ia pun menyampaikan terima kasih kepada BeritaSatu Media Holding serta TrenAsia atas kepercayaan dan kehormatan tersebut.

“Tak bisa dimungkiri, penghargaan tersebut merupakan hasil dari upaya bersama dan kinerja unggul keluarga besar PKT. Mereka senantiasa mendukung dan mewujudkan komitmen perusahaan dalam pelaksanaan program ESG PKT,” ucap Rahmad dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (28/10/2022).

Dia mengatakan, penghargaan tersebut juga merupakan bentuk komitmen dan kerja keras PKT dalam mendukung penuh program pemerintah melalui penerapan ESG di perusahaan.

“Sebagai perusahaan petrokimia berskala global, PKT terus membangun ekosistem bisnis dengan mengutamakan pengelolaan lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan tata kelola perusahaan. Dengan demikian, PKT dapat menjadi perusahaan berkinerja unggul berkelas dunia,” jelas Rahmad.

Prestasi tersebut, lanjut Rahmad, juga menjadi dukungan bagi PKT untuk mengoptimalkan efisiensi energi dan infrastruktur, serta melakukan ekspansi ke pasar global.

Seperti diketahui, investasi ke sektor ekonomi hijau berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola berkelanjutan masih menjadi tren global, termasuk di Indonesia.

Peningkatan kesadaran dunia usaha untuk menjalankan bisnis yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan jadi pendorong utama investasi tersebut.

Krisis energi serta upaya transisi energi baru dan terbarukan (EBT) pun mendorong investor untuk berinvestasi di usaha-usaha yang memberikan arus kas positif secara jangka panjang, berkelanjutan, serta berwawasan lingkungan.

Sebagai pelopor transformasi hijau di industri petrokimia, PKT memegang teguh prinsip ESG yang juga tertuang dalam peta jalan pertumbuhan perusahaan selama 40 tahun ke depan.

Untuk mewujudkan komitmen perusahaan dalam transformasi hijau, PKT melakukan berbagai inovasi, seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di Bontang, Kalimantan Timur.

Fasilitas tersebut merupakan salah satu bagian ekosistem di lingkungan PKT yang mampu menghasilkan energi bersih dan menekan emisi gas karbon secara optimal.

PLTS atap disebut dapat menghemat 20 hingga 30 persen kebutuhan energi PKT di area perkantoran.

Selain itu, PKT juga memaksimalkan penggunaan sepeda dan motor listrik ramah lingkungan sebagai kendaraan operasional perusahaan. Kemudian, PKT juga melakukan uji emisi berkala untuk kendaraan bermotor operasional.

Bahkan, PKT juga menggagas program Community Forest yang bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pada program ini, PKT menargetkan penanaman 10 juta pohon hingga 2030.

Melalui program tersebut, PKT menargetkan pengurangan emisi karbon hingga 32,50 persen pada 2030. Program ini juga diharapkan bisa berkontribusi terhadap penyerapan emisi karbon hingga 5.379 ton karbon dioksida (CO2) per tahun.

Selain itu, PKT juga bekerja sama dengan masyarakat di sekitar Kota Bontang dalam konservasi keanekaragaman hayati yang ada di dalam ekosistem perusahaan, seperti konservasi terumbu karang, penangkaran rusa, dan kultur jaringan tanaman langka.

Rahmad menjelaskan, berbagai upaya PKT dalam mewujudkan transformasi hijau industri petrokimia yang berfokus pada pengembangan sumber daya terbarukan (renewable resources) dipercaya mampu mendukung komitmen net zero emission (NZE) Indonesia pada 2060.

“Industri petrokimia menjadi salah satu industri yang digadang-gadang mampu bertransformasi menjadi industri hijau dan berkelanjutan,” jelas Rahmad.

Sebagai perusahaan pupuk dan petrokimia terbesar di Asia Tenggara, lanjut Rahmad, PKT juga siap menjadi pionir transformasi hijau industri petrokimia.

Ke depan, perusahaan tidak hanya dituntut menjadi lebih produktif, tetapi juga lebih ramah lingkungan.

“Hal tersebut merupakan salah satu langkah kami untuk meraih keseimbangan people, planet and profit (3P). Kami berupaya menyeimbangkan profitabilitas sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan berkontribusi terhadap sosial kemasyarakatan,” tutup Rahmad.

https://money.kompas.com/read/2022/10/28/185507626/unggul-di-penerapan-esg-pupuk-kaltim-raih-dua-penghargaan-beruntun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke