Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inflasi November 2022 Diproyeksi Capai 5,5 Persen

"Kami perkirakan inflasi tahunan akan terus mereda. Secara tahunan, inflasi (headline inflation) diperkirakan melemah menjadi 5,5 persen yoy pada November 2022,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (30/11/2022).

Sementara untuk inflasi inti, Faisal memperkirakan pada November 2022 akan sebesar 3,42 persen (yoy), lebih tinggi dari Oktober 2022 yang sebesar 3,31 persen (yoy). Kenaikan ini seiring dengan mulai pulihnya mobilitas masyarakat setelah pandemi Covid-19.

Adapun inflasi inti merupakan komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component). Inflasi inti mencakup penghitungan semua kenaikan harga barang dan jasa, kecuali sektor makanan dan energi yang merupakan item dengan harga paling tidak stabil.

"Inflasi inti diprakirakan menguat menjadi 3,42 persen yoy pada November 2022, seiring dengan membaiknya mobilitas masyarakat di tengah pelonggaran PPKM," kata Faisal.

Lebih lanjut, jika melihat secara bulanan (month to month/mtm), indeks harga konsumen akan mengalami inflasi, berbeda dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi. Namun laju inflasi secara bulanan di November 2022 itu dinilai naik dengan skala kecil.

Faisal memperkirakan akan terjadi inflasi 0,17 persen (mtm) pada November 2022, berbalik dari Oktober 2022 yang mengalami deflasi -0,11 persen (mtm).

"Indeks harga konsumen akan mencatat inflasi kecil, sebesar 0,17 persen mtm, berkat pasokan makanan yang terjaga. Harga emas juga terpantau meningkat di tengah ketidakpastian pasar keuangan," jelas dia.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi November 2022 akan mencapai 0,18 (mtm). Proyeksi itu berdasarkan survei pemantauan harga yang dilakukan BI hingga minggu keempat November 2022.

Komoditas utama penyumbang inflasi November 2022 sampai dengan minggu keempat yakni telur ayam ras dan tomat masing-masing sebesar 0,03 persen (mtm).

Lalu daging ayam ras, air kemasan, emas perhiasan, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm). Serta tempe, jeruk, sawi hijau, tahu mentah, beras, dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).  

Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu cabai merah sebesar -0,09 persen (mtm), cabai rawit sebesar -0,03 persen (mtm), serta bawang putih dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).

"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV November 2022, perkembangan harga sampai dengan minggu keempat November 2022 diperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,18 persen (mtm)," ujar Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Jumat (25/11/2022).

https://money.kompas.com/read/2022/11/30/165713926/inflasi-november-2022-diproyeksi-capai-55-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke