Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

CIMB Niaga Auto Finance Masih Tebar Optimisme

Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman optimistis kinerja penyaluran kredit tahun ini masih tetap positif meskipun tidak sebesar tahun lalu.

Pasalnya, kondisi global tahun ini diperkirakan lebih menantang dari tahun lalu dengan masih berlanjutnya perang antara Rusia dan Ukraina. Namun dia tetap optimistis melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang masih tinggi meski inflasi perlahan mulai naik.

"Kita tahun 2023 masih sangat optimis untuk bisa tumbuh dari realisasi kredit sebesar 20 persen, mungkin tidak seagresif tahun 2022," ujarnya saat paparan publik di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Dia yakin target tersebut akan tercapai dengan adanya kerja sama dan sinergi yang baik antara perusahaan dengan perusahaan induknya yakni PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).

Sebab, dengan adanya kerja sama ini perusahaan mendapatkan akses untuk memasarkan produknya ke loyal customer Bank CIMB Niaga yang merupakan salah satu perusahaan swasta terbesar di Indonesia.

Terlebih dengan mengakuisisi nasabah induk usaha, perusahaan bisa mendapatkan gambaran profil calon nasabah sehingga penyaluran kredit bisa dilakukan dengan bertanggung jawab untuk mempertahankan portofolio tetap di level yang sehat.

"Dengan sinergi yang baik antara CIMB Niaga Auto Finance dan induk usaha kita yakin menargetkan untuk tumbuh minimal di angka 20 persen dari sisi realisasi kredit di tahun 2023 dengan portofolio yang cukup lumayan ataupun kita bisa pastikan akan tetap di level sehat," jelasnya.

Selain melalui akuisisi nasabah induknya, CIMB Niaga Auto Finance juga berupaya untuk menggunakan alat lain untuk mengelola kesehatan portofolio kreditnya.

Salah satunya dengan menggunakan data Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengetahui profil nasabah yang berisiko atau tidak berisiko sebelum menyalurkan kredit.

Tidak hanya itu, perusahaan juga menawarkan bunga kredit yang rendah untuk nasabah dengan risiko menengah hingga kecil dan menawarkan bunga kredit yang lebih tinggi untuk nasabah dengan profil risiko tinggi.

"Jadi berbagai macam alat yang kita pergunakan dan untuk mengedepankan prudential untuk memastikan portofolio kita dalam menunjang pertumbuhan tetap sehat," tuturnya.

Sebagai informasi, CIMB Niaga Auto Finance pada semester I-2022 telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 4,5 triliun atau tumbuh 103 persen secara tahunan (year on year/yoy). Adapun pembiayaan baru dengan akad syariah mencapai 62 persen dari total pembiayaan baru.

Dengan pertumbuhan pembiayaan baru, total aset kelolaan CIMB Niaga Finance mencapai Rp 8,8 triliun atau tumbuh sebesar 51 persen dari tahun 2021 pada periode yang sama sebesar Rp 5,9 triliun.

Sejalan dengan peningkatan aset kelolaan, pada semester I-2022 perseroan membukukan laba sebelum pajak atau profit before tax (PBT) sebesar Rp 266 miliar, naik 106 persen yoy dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 sebesar Rp 129 miliar.

CIMB Niaga Auto Finance juga mempertahankan kualitas aset terlihat dari rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) di bawah rata-rata industri yaitu sebesar 0,89 persen di Semester I 2022.

Rasio-rasio keuangan lainnya juga terjaga dengan baik, di mana per semester I-2022, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) Perseroan masing-masing tercatat sebesar 12,79 persen dan 26,55 persen.

https://money.kompas.com/read/2023/01/11/064000526/cimb-niaga-auto-finance-masih-tebar-optimisme-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke