Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

FedEx PHK 10 Persen Petinggi Perusahaan

Berita tentang pemutusan hubungan kerja atau PHK ini disampaikan Presiden dan Chief Executive Officer (CEO) FedEx Raj Subramaniam pada Rabu (1/2/2023).

Dilansir dari Business Insider, Raj menyebut langkah ini perlu diambil agar perusahaan tetap dapat bersaing dalam iklim bisnis belakangan.

"Proses ini sangat penting untuk memastikan kami tetap kompetitif dalam lingkungan yang berubah dengan cepat, dan membutuhkan beberapa keputusan sulit," ujar dia dikutip Kamis (2/2/2023).

FedEx diketahui memiliki lebih dari setengah juta karyawan, tetapi jumlah pasti PHK massal belum dapat dipastikan.

Seorang mantan eksekutif FedEx memperkirakan ribuan orang akan mengalami PHK massal.

Sementara, seorang juru bicara FedEx mengatakan, perusahaan telah mengurangi tenaga kerjanya di Amerika Serikat lebih dari 12.000 orang melalui inisiatif manajemen. Pengurangan ini dilakukan sejak awal tahun fiskal pada Juni 2022.

"Kami akan melanjutkan menghitung jumlah karyawan yang bertanggung jawab selama transformasi kami," kata juru bicara itu.

Adapun, FedEx dengan panik memotong biaya selama beberapa bulan terakhir. Apalagi setelah berakhirnya ledakan pandemi e-commerce yang memperlambat pendapatan.

Raj Subramaniam mengatakan, FedEx memangkas biaya sebanyak 1 miliar dollar AS pada akhir tahun lalu. Sebagian besar pemotongan berasal dari bisnis FedEx Express, yang melakukan pengiriman semalam dan hari berikutnya dengan waktu yang pasti.

Sedikit catatan, PHK massal ini terjadi di seluruh perusahaan FedEx. CEO mengatakan pemotongan jumlah karyawan atau PHK massal ini, bersama dengan beberapa konsolidasi tim dalam perusahaan dimaksudkan untuk memastikan perusahaan tetap kompetitif dan gesit.

Sebagai informasi, perusahaan logistik FedEx sendiri telah berusia lebih dari 50 tahun.

https://money.kompas.com/read/2023/02/02/123500626/fedex-phk-10-persen-petinggi-perusahaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke