Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI Diproyeksi Tahan Suku Bunga Acuan, Berikut Pertimbangannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Maret 2023 pada Kamis (16/3/2023) siang hari ini. Pada gelaran RDG kali ini, bank sentral diproyeksi kembali mempertahankan suku bunga acuannya.

Chief Economist Permata Bank Josua Pardede mengatakan, nilai tukar rupiah yang merupakan salah satu aspek pertimbangan BI terkait arah kebijakan suku bunga acuan, masih relatif terjaga. Datanya menunjukan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS belakangan bergerak stabil di kisaran Rp 15.300 - Rp 15.400.

"Kondisi volatilitas tetap rendah," kata dia, kepada Kompas.com, Kamis.

Pada saat bersamaan, laju inflasi menunjukan adanya perlambatan. Peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, inflasi inti yang merupakan pertimbangan BI dalam menentukan arah suku bunga kian melambat pada Februari lalu.

"Inflasi inti secara bulanan yang juga melemah dari 0,33 persen (month to month/mtm) menjadi 0,13 persen (mtm). Hal ini disebabkan karena berakhirnya masa pembayaran sewa rumah di awal tahun," tutur dia, dalam risetnya.

Di tengah terjaganya fundamental perekonomian RI, kondisi perekonomian global memang masih sangat fluktuatif. Tutupnya Silicon Valley Bank menjadi salah satu sentimen anyar yang kembali memperkeruh kondisi pasar keuangan global.

Selain itu, bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) juga diproyeksi masih melanjutkan kenaikan suku bunga acuannya. Pada pertemuan Maret ini, The Fed diprediksi mengerek suku bunga acuannya sebesar 25 basis point.

Namun dengan kondisi fundamental perekonomian RI yang terjaga, pergerakan nilai tukar rupiah akan stabil di tengah tingginya volatilitas pasar global. Hal ini yang membuat BI diproyeksi mempertahankan suku bunga acuannya.

"Bank Indonesia diperkirakan akan kembali mempertahankan suku bunga acuan BI7DRR di level 5,75 persen," kata Josua.

Riefky pun menilai, BI perlu menahan suku bunga acuannya. Hal ini dengan mempertimbangkan berbagai indikator perekonomian RI yang terjaga hingga saat ini.

"BI perlu menahan suku bunga acuan di 5,75 persen untuk bulan ini," ucap dia.

Sebagai informasi, dalam gelaran RDG BI 15-16 Februari 2023, bank sentral memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50 persen. 

Keputusan itu dinilai  konsisten dengan stance kebijakan moneter pre-emptive dan forward looking untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan.

https://money.kompas.com/read/2023/03/16/110000826/bi-diproyeksi-tahan-suku-bunga-acuan-berikut-pertimbangannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke