Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,64 persen pada posisi 6.805,27 dari posisi 6.762,25 pada pekan lalu.
Sedangkan rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami perubahan sebesar 11,51 persen menjadi 15,276 miliar saham dari 17,262 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 5,7 persen menjadi Rp 9,746 triliun dari Rp 10,335 triliun pada pekan sebelumnya. Selanjutnya, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 0,39 persen menjadi 1,2 juta dibandingkan pekan sebelumnya.
Di akhir pekan, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 362,96 miliar dan dalam sepekan sebesar Rp 2,6 triliun. Selama setahun, nilai beli bersih asing tercatat senilai Rp 6,61 triliun. Dalam sepekan, sektor sektor energi atau IDXENERGY berkontribusi paling besar mendorong kenaikan IHSG, dengan komposisi sebesar 0,83 persen.
Sementara itu IDXINDUST atau sektor industri berkontribusi 0,71 persen, dan IDXPROPERT atau sektor properti menyumbang 0,62 persen. Sektor healthcare atau IDXHEALTH menyumbang kenaikan 0,29 persen, dan sektor financial atau IDXFINANCE naik 0,12 persen.
Beberapa saham yang paling laris diburu asing dalam sepekan terakhir antara lain Bank Central Asia (BBCA) dengan volume 399,3 juta saham senilai Rp 1,5 triliun. Saham BBCA diperdagangkan sebanyak 56.311 kali dengan nilai transaksi Rp 3,5 triliun. Dalam sepekan saham BBCA melemah 0,8 persen dan berakhir pada posisi Rp 8.750 per saham.
Kemudian Saham Telkom Indonesia (TLKM) dengan net foreign buy senilai Rp 395,2 miliar atau setara dengan 320,1 juta lembar saham. Saham TLKM diperdagangkan sebanyak 30.175 kali dengan nilai Rp 1,3 triliun. Di akhir pekan TLKM juga berakhir merah dengan penurunan 0,25 persen menjadi Rp 4.060 per saham.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga laris diborong asing dengan nilai Rp 380,9 miliar atau setara dengan 445 juta lembar saham. Adapun saham BBRI diperdagangkan sebanyak 59.718 kali dengan nilai transaksi Rp 2,1 triliun. BBRI berakhir pada level Rp 4.730 per saham atau turun 0,8 persen dalam seminggu terakhir.
Aneka Tambang (ANTM) juga mencatatkan net buy asing tertingggi ke lima dalam sepekan yakni Rp 344,7 miliar dengan total volume 419,6 juta saham. Adapun total trensaksi ANTM sepekan sebesar 68.890 kali dengan nilai Rp 847,6 miliar. Dalam lima hari perdagangan, saham ANTM berhasil melonjak signifikan sebesar 10,2 persen dan berakhir pada level Rp 2.090 per saham.
https://money.kompas.com/read/2023/04/02/133000726/asing-catat-net-buy-rp-2-6-triliun-sepekan-saham-saham-ini-paling-diburu