Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sukses Berbisnis, Shandy Purnamasari Sebut Womenpreneur Harus Tangguh dan Lembut

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengawali bisnis di lini kecantikan, nama Shandy Purnamasari kian dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu perempuan sukses Tanah Air. Terlebih, lewat jenama skincare besutannya, MS Glow, ia kerap menggandeng selebritas kenamaan Tanah Air untuk ikut berpromosi.

Shandy mengaku, keluarga memiliki andil terhadap tekad berbisnis dirinya. Perempuan kelahiran Surabaya, 10 Oktober 1991 tersebut berasal dari keluarga pedagang. Ia pun terbiasa berdagang sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) dan kuliah.

Kesibukan berdagang dilakoninya hingga ia bertemu dengan Gilang Widya Pramana--yang kini merupakan suaminya. Sayangnya, saat menikah, Gilang meminta Shandy untuk tidak lagi bekerja di luar rumah.

Kala itu, tekad berbisnis Shandy tidak padam. Meski menuruti keinginan suaminya, ia mulai coba-coba menjalankan bisnis dari rumah.

“Jadi, salah satu yang memotivasi saya berbisnis (kala itu) adalah bagaimana caranya (tetap) punya penghasilan walaupun suami saya tidak ingin saya bekerja di luar rumah,” cerita Shandy kepada Kompas.com, Sabtu (1/4/2023).

Tak ingin menjalani ala kadarnya, Shandy fokus pada pengembangan bisnis online. Siapa mengira, bisnis online kecil-kecilan dari rumah itulah yang membawa MS Glow besar hingga kini.

Tetap punya tantangan

Sejak awal berbisnis, Shandy mengaku tak pernah terlepas dari tantangan. Dalam pandangannya, tantangan akan selalu ada bagi pebisnis yang ingin usahanya berkembang.

Kali ini, tantangan datang seiring perkembangan zaman dan digital. Untuk menyiasatinya, ia membekali skill para karyawan agar mampu berjalan beriringan dengan perkembangan zaman. Skill ini dinilainya tak hanya baik bagi usahanya ke depan, tetapi juga bekal bagi karyawannya secara personal agar dapat bertumbuh.

“Bagaimanapun, mereka adalah orang-orang yang turut membesarkan usaha saya. Jadi, kami memberikan training agar mereka bisa bertumbuh,” tuturnya.

Tak hanya itu, tantangan lain yang perlu diantisipasi oleh Shandy adalah kehadiran berbagai produk kecantikan dari jenama lain. Untuk yang satu ini, ia siasati dengan terus berinovasi agar brand dan produknya tetap selalu dilihat konsumen.

Shandy mengaku, bisnis yang telah ia tekuni lebih kurang 12 tahun itu terus berproses. Pola yang ia pakai, mulai dari membuat plan, menjalankan program, evaluasi, hingga melakukan peningkatan melalui inovasi.

Dukung womenpreneur

Dengan menjalani seluruh proses itu, Shandy buka-bukaan soal target bisnis. Ia tak ingin sekadar mendapatkan untung, tetapi juga memberikan dampak terhadap lingkungan sosial.

"Saya ingin selalu dapat memberdayakan banyak perempuan dalam berbisnis agar mereka dapat mandiri secara finansial, membantu perekonomian keluarga, serta nasional," akunya.

Misi itu yang selanjutnya Shandy bawa dalam menggerakkan bisnisnya. Hal lain yang juga menjadi komitmennya adalah membuka kesempatan kerja bagi para difabel di setiap lini bisnis yang kini dijalani bersama suaminya itu.

“Di setiap cabang, pasti ada satu (karyawan difabel) yang kami pekerjakan,” ucap Shandy.

Sebagai womenpreneur, Shandy punya perhatian sendiri terhadap wanita yang ingin membangun bisnis.

Menurutnya, memilih menjadi womenpreneur adalah keberanian perempuan untuk memimpin, merencanakan hidup yang lebih matang, mengejar passion, serta meningkatkan perekonomian. Tekad ini tak boleh disia-siakan.

“Di era ini, (peluang terbuka luas) kita sebagai perempuan bisa berpenghasilan dari rumah saja,” ujarnya.

Namun, tantangan tetap ada. Apalagi, di Indonesia kerap ada stigma bagi perempuan yang berperan ganda, yakni menjadi ibu rumah tangga sekaligus pengusaha. Shandy memandang hal tersebut sebagai tantangan yang harusnya bisa dilewati. Sebab, ia yakin bahwa perempuan punya kemampuan multiperan.

“Perempuan tidak hanya memiliki peran ganda tetapi multiperan yang dibalut dengan ketangguhan sekaligus kelembutan. Inilah istimewanya perempuan,” tuturnya.

Karenanya, ia menilai bahwa tak salah perempuan memiliki cita-cita. Ia menganggap, perempuan yang mengejar cita-cita adalah bentuk terima kasih kepada para pahlawan perempuan yang telah memperjuangkan kesetaraan gender dalam bermasyarakat.

Hal tersebutlah yang membuat ia nyaman bekerja bersama dengan lebih banyak perempuan. Lewat cara ini, ia bisa menyatukan pemikiran dan mendapat pandangan lebih luas mengenai perempuan pengusaha.

Tak berhenti sampai di situ, upaya Shandy mendorong terciptanya womenpreneur juga diwujudkan melalui Sekar Pelangi Foundation (SPF).

Belum lama ini, SPF mengadakan program pelatihan sekaligus kompetisi bisnis yang diikuti lebih kurang 900 womenpreneur di Indonesia. Peserta terpilih berhak mendapatkan hadiah total puluhan juta rupiah sekaligus kontrak kerja sama bisnis.

“Melalui program SPF, salah satunya yang berkolaborasi dengan KG Media kemarin, saya ingin menciptakan lebih banyak lagi womenpreneur di Indonesia. Bahkan di MS Glow, kami memiliki target bisa mencetak 1 juta womenpreneur dalam waktu lima tahun,” ujarnya.

Ia berharap, ke depan, SPF memiliki lebih banyak program yang bisa menginspirasi perempuan di Indonesia agar berani memulai dan menjalankan bisnisnya.

“Berani menjadi leader, menerima risiko, serta menjalankan multiperan,” ucap Shandy.

Ia pun berpesan agar perempuan di Indonesia, baik yang sudah dan ingin menjadi womenpreneur agar tidak takut gagal dan harus konsisten dalam berbisnis.

“Jangan takut gagal, boleh menangis dan berteriak, tapi jangan menyerah,” tegasnya.

Trial dan error, imbuhnya, adalah hal yang kerap dialami saat berbisnis. Namun, evaluasi, ketekunan, dan inovasi adalah fondasi agar bisnis tetap sustain.

“Menjadi womenpreneur berarti harus terus percaya diri karena (sebagai womenpreneur), perempuan punya value lebih,” ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2023/04/13/152713526/sukses-berbisnis-shandy-purnamasari-sebut-womenpreneur-harus-tangguh-dan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke