Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Merah Pagi Ini, Rupiah Lanjut Menguat

Melansir data RTI, pukul 9.15 WIB, IHSG berada pada level 6.795,63 atau turun 48,39 poin (0,71 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.844,02.

Sebanyak 168 saham melaju di zona hijau dan 237 saham di zona merah. Sedangkan 197 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,1 triliun dengan volume 1,8 miliar saham.

Bursa Asia pagi ini bergerak mayoritas di zona merah dengan penurunan Shanghai Komposit 0,3 persen (10,03 poin) di level 3.340,43, dan Strait Times terkoreksi 0,09 persen (2,71 poin) pada posisi 3.266,47. Sementara itu, Hang Seng Hongkong melaju di level 20.137,34 atau naik 0,93 persen (184,6 poin).

Pada penutupan perdagangan Kamis, Wall Street berakhir merah. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 286,5 poin, atau 0,86 persen (286,5 poin), menjadi 33.127,74. S&P 500 melemah 0,72 persen (29,53 poin) pada 4.061,22. Sementara Nasdaq terkoreksi 0,49 persen (58,93 poin) menjadi 11.966,40.

Sebelumnya, William Hartanto Founder WH Project mengatakan, sentimen Fed rate berhasil diantisipasi pasar dan oleh karena itu IHSG tidak pernah mengalami window dressing sejak awal tahun. Tekanan IHSG yang terbesar saat ini berada pada sektor pertambangan, baik karena efek dividend trap, maupun karena rotasi ini.

“Mengingat sektor pertambangan khususnya batu bara sudah menguat sejak tahun 2021 sehingga wajar jika sekarang terjadi pelemahan, kondisi yang sama terjadi pada saham-saham bank digital. Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 6.774 – 6.856,” kata William.

Pagi ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.08 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.671 per dollar AS, atau naik 14 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.465 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, sinyal jeda kenaikan suku bunga Bank Sentral masih menjadi sentimen pergerakan rupiah hari ini. Jeda ini memberikan dorongan bagi pelaku pasar untuk kembali masuk ke aset berisiko termasuk rupiah.

“Rupiah masih berpotensi menguat hari ini terhadap dollar AS. Potensi penguatan ke arah Rp 14.600 per dollar AS dengan resisten di kisaran Rp 14.750 per dollar AS. Dari dalam negri, data PDB kuartal pertama bisa menjadi boosting untuk rupiah bila hasilnya lebih bagus dari ekspektasi atau masih di kisaran 5 persen,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/05/05/100500726/ihsg-merah-pagi-ini-rupiah-lanjut-menguat

Terkini Lainnya

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke