Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Demi Redam Inflasi, Inggris Naikkan Suku Bunga Lagi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank of England (BoE) menaikkan suku bunga sebesar 0,25 persen demi menjaga inflasi. Inggris juga sedang dalam upaya untuk menghindari resesi karena harga energi jatuh.

Keputusan tersebut merupakan kenaikan 12 kali beturut-turut. Saat ini suku bunga pinjaman utama untuk bank komersial di Inggris menjadi 4,5 persen, atau tertinggi sejak Oktober 2008.

Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengatakan, inflasi saat ini masih dinilai terlalu tinggi. Pihaknya sendiri membidik target dapat meredam laju inflasi sampai angka 2 persen.

“Inflasi yang rendah dan stabil adalah fondasi ekonomi yang sehat,” kata dia dikutip dari CNN, Jumat (12/5/2023).

Saat ini, bank sentral Inggris mengharapkan ekonomi Inggris dapat tumbuh sebesar 0,25 persen tahun ini dan 0,75 persen pada tahun 2024.

Peningkatan prospek terutama mencerminkan penurunan signifikan dalam harga gas alam global dan ketahanan ekonomi yang lebih besar dari pada yang diantisipasi, termasuk tingkat lapangan kerja yang tinggi.

Di sisi lain, Bailey memperkirakan inflasi yang masih di atas 10 persen akan turun dalam beberapa bulan ke depan.

Namun, pihaknya tetap memperhatikan indikator yang memengaruhi inflasi seperti pengetatan di pasar pekerjaan, perilaku pertumbuhan upahm dan inflasi harga jasa.

"Jika ada bukti tekanan yang terus-menerus, maka pengetatan lebih lanjut dalam kebijakan moneter akan diperlukan," imbuh dia.

Bank of England adalah bank sentral besar pertama di dunia yang menaikkan suku bunga setelah pandemi pada Desember 2021, tetapi inflasi tetap tinggi di Inggris karena melonjaknya harga pangan dan energi.

Selain itu, negara juga dibayangi dengan masalah rendahnya pengangguran dan kekurangan pekerja. Hal itu mendorong kenaikan tingkat upah.

Data bulan lalu menunjukkan tingkat inflasi tahunan turun menjadi 10,1 persen di bulan Maret, dari 10,4 persen di bulan Februari, masih jauh lebih tinggi dibandingkan di Amerika Serikat dan Eropa.

Bank sentral juga melaporkan, tahun lalu harga makanan melonjak 19,2 persen ditopang oleh peningkatan harga roti dan sereal. Harga makanan diperkirakan akan mereda dalam beberapa bulan mendatang.

Sementara itu, kenaikan upah pekerja di Inggris telah mencapai 6,6 persen sampai Februari 2023. Ini menambah masalah inflasi meskipun kenaikan gaji tidak mengimbangi lonjakan harga.

Pekerjaan Bank of England juga dipersulit oleh ekonomi yang lesu. Kenaikan suku bunga akan menghambat pertumbuhan ekonomi karena membuat pinjaman dan hipotek lebih mahal. Ini akan membebani pengeluaran bisnis dan konsumen.

Dalam perkiraan terbarunya, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan, produk domestik bruto Inggris akan menyusut sebesar 0,3 persen tahun ini. Prediksi itu akan menjadi kinerja terburuk dari ekonomi negara maju mana pun.

https://money.kompas.com/read/2023/05/12/143000926/demi-redam-inflasi-inggris-naikkan-suku-bunga-lagi

Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke