Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Self Leadership" untuk Bentuk Jati Diri

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Biasanya saat mendengar kata leadership yang terlintas di pikiran adalah seseorang yang memimpin orang lain. Sebelum berhasil mencapai hal itu, seorang pemimpin harus bisa memimpin dirinya sendiri. Hal ini dikenal sebagai self-leadership.

Self-leadership memiliki komponen yang dapat membantu pemimpin menghadapai tantangan dan kesulitan yang besar. Mereka pun memiliki kendali yang tepat untuk merespons suatu tantangan. Alhasil, pemimpin bisa membantu anggota timnya atau orang-orang di sekitar.

Hal tersebut pun dijelaskan Irene Setiawan, Founder Merakit.Hidup, dalam siniar Obsesif episode “Kuasai Cara Memimpin Diri Sendiri” dengan tautan akses dik.si/ObsesifMH3.

Apa Itu Self-Leadership?

Dalam Mulyono (2012), konsep self-leadership mulai diperkenalkan sekitar tahun 1980-an oleh Charles C. Manz dan Henry P. Jims Jr. dari Universitas Pennsylvania.

Menurut Manz dan Sims, seorang pemimpin akan mempengaruhi diri sendiri untuk memberikan arahan (self-directing) dan memotivasi diri (self-motivating) yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Sementara itu, melansir Indeed, self-leadership adalah kemampuan untuk memimpin diri sendiri agar mampu mencapai tujuan.

Kemampuan ini bisa mencakup dua hal sekaligus, yaitu diri sendiri dan perusahaan, karena orientasinya yang mengarah pada kesuksesan. Akibatnya, seorang pemimpin jadi lebih memahami metode apa yang ingin digunakan.

Terlebih, seorang pemimpin harus bisa mengontrol dan memberikan motivasi agar mampu menyelesaikan tugas (pribadi atau tim) yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik.

Ketika pemimpin mampu menghasilkan tindakan yang diharapkan, baik oleh dirinya maupun timnya, dapat dikatakan bahwa individu tersebut memiliki tingkat self-leadership yang tinggi.

Manfaat Self-Leadership

Self-leadership berguna untuk diri sendiri dan karier profesional. Pasalnya, sikap disiplin bisa membuat seorang pemimpin memiliki personal branding yang baik di depan rekan bisnis atau anggota timnya. Sebab, pemimpin yang baik harus mampu memberi contoh dan hal tersebut dapat dimulai dari diri sendiri.

Dengan menerapkan self-leadership, pemimpin akan tetap termotivasi dan bertanggung jawab dalam mencapai tujuan. Memiliki rasa motivasi yang kuat akan membantu pemimpin melewati tantangan dengan lebih resilien.

Pemimpin juga tak akan lari dari tanggung jawab karena mengedepankan integritas terhadap diri sendiri.

Selain kehidupan personal, self-leadership juga memungkinkan seorang pemimpin memengaruhi orang lain, baik itu sikap, perilaku, atau pemikiran.

Ini berarti kepemimpinan yang hebat dimulai dengan keterampilan memimpin diri sendiri. Bahkan, hal ini dapat menginspirasi orang lain untuk menjadi lebih proaktif dan produktif.

Pengaruh ini pun dapat membantu pemimpin dalam membangun hubungan yang kuat dengan anggota tim karena mereka akan menghormati dedikasi, peran, dan etos kerja.

Sementara bagi seseorang dengan posisi staf, rekan kerja akan memandang kita sebagai orang yang dapat mereka andalkan untuk menyelesaikan tugas. Selain itu, supervisor dan manajer akan menghargai usaha kita untuk menjadi produktif.

Meningkatkan Self-Leadership

Jika merasa bahwa diri kita belum memiliki self-leadership, jangan khawatir karena kemampuan ini bisa dimaksimalkan. Pada dasarnya, semua orang adalah pemimpin dan memiliki kesempatan yang sama untuk memimpin diri sendiri dan orang lain.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan self-leadership. Pertama adalah mengenali dan memahami diri sendiri dengan mengetahui nilai, kekuatan, hingga kelemahan.

Usaha ini diperlukan agar kita mampu menjadi diri sendiri sepenuhnya sehingga bisa menciptakan batasan terhadap diri sendiri untuk mencapai tujuan.

Selain itu, memahami diri sendiri bisa membentuk pribadi kita menjadi lebih tangguh. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan diri, kita bisa bertanya ke orang terdekat dan melakukan self-assessment.

Kemudian, fokus pada kekuatan tersebut. Biasanya, kita sering kali lebih fokus untuk menyempurnakan kekurangan. Padahal, dalam prosesnya sangat membuat kita tersiksa. Irene menyarankan agar kita lebih fokus pada kekuatan hingga menjadi ahli di bidangnya.

Sebab dalam proses untuk mencapai hasilnya, kita akan jauh lebih bahagia. Perempuan itu mengatakan, “Ketika kita melakukan kekuatan kita, itu yang akan membuat hidup kita jadi lebih bahagia.”

Setelah itu, miliki self-compassion agar kita mampu memaafkan diri sendiri jika melakukan kesalahan. Pasalnya, dalam proses bertumbuh sebagai pemimpin, kita pasti kerap melakukan kesalahan yang diperlukan agar kita dapat mengevaluasi diri.

Lantas, bagaimana cara lainnya untuk meningkatkan self-leadership? Temukan jawaban lengkapnya dalam episode “Kuasai Cara Memimpin Diri Sendiri” dengan tautan akses dik.si/ObsesifMH3.

Dengarkan pula episode lainnya yang tak kalah menarik dan menginspirasi dalam siniar Obsesif di Spotify dan juga TipTip melalui tautan berikut tiptip.co/p/ObsesifLEDTalk.

https://money.kompas.com/read/2023/05/22/145836426/self-leadership-untuk-bentuk-jati-diri

Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke