Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak 3 Tips Investasi Saham di Tengah Potensi Gagal Bayar Utang AS

Lalu apa yang harus dilakukan investor dengan investasinya?

Sebagaimana diketahui, negosiasi untuk menaikkan plafon utang diintensifkan antara Gedung Putih dan anggota Kongres dari Partai Republik pada hari Kamis setelah peringatan keras dari lembaga pemeringkat kredit Fitch. Anggota parlemen terlihat mula menuju pada kesepakatan pada hari Jumat.

Sementara itu, kekhawatiran investor mulai terjadi karena apa yang disebut tanggal-X semakin dekat, yang merupakan tanggal paling awal di mana AS dapat menghadapi kekurangan dana dalam membayarkan utangnya.

Atas hal tersebut, Menteri Keuangan Janet Yellen pada hari Jumat memperbarui tanggal-X menjadi 5 Juni, membeli lebih banyak waktu untuk negosiasi.

Perencana keuangan bersertifikat dan pendiri dan presiden Concurrent Financial Planning di Green Bay, Wisconsin, Preston Cherry mengatakan, plafon utang telah menyebabkan kekhawatiran di antara investor dengan masalah keuangan yang ada.

“Kegelisahan itu mungkin lebih besar bagi kalangan pensiunan, mereka yang hampir pensiun, dan bahkan Generasi X, yang mungkin menghadapi kesenjangan tabungan pensiun,” kata Cherry.

Meskipun sulit untuk memprediksi bagaimana pasar saham dapat merespons negosiasi plafon utang yang akan datang, Cherry memberikan 3 tips bagi para investor:

1. Hindari penjualan secara emosional

Saat menghadapi volatilitas pasar dari peristiwa seperti perang Rusia-Ukraina atau kebuntuan plafon utang, Cherry mengatakan penting untuk menghindari "penjualan emosional", terutama saat pasar jatuh.

“Peristiwa ini memang terjadi. Jadi kami ingin membantu mengurangi dampak emosional dan finansial,” ujar Cherry.

Lee Baker, CFP dan pemilik Apex Financial Services di Atlanta mengatakan, salah satu alasan mengapa penjualan emosional bisa begitu merusak adalah investor mungkin ragu untuk masuk kembali ke pasar.

"Mereka menunggu sampai pasar kembali naik ketika mereka merasa nyaman lagi," dan mereka melewatkan pemulihan,” kata Baker.

Analisis JPMorgan mengatakan, dalam 10 hari terakhir, kinerja teratas pasar saham dari 2002 mengalami penurunan besar seperti krisis ekonomi 2008. Volatilitas di tahun 2020 juga terjadi akibat pandemi Covid-19.

“Dalam skema besar, saya pikir (pagu utang) akan berhasil. Lebih dari satu dekade yang lalu, itu buruk untuk suatu periode. Tapi kami jelas pulih dengan cukup baik,” kata Baker.


2. Perhatikan peluang membeli

Salah satu keuntungan dari volatilitas pasar adalah kesempatan untuk membeli lebih banyak aset dengan harga yang lebih murah, dengan asumsi Anda telah mencapai tujuan keuangan lainnya.

“Semua orang menyukai obral yang bagus. Penurunan 10 persen hingga 15 persen bisa menjadi peluang pembelian yang solid,” ungkap Cherry.

Baker juga mengamati penurunan sekitar 10 persen bisa digunakan untuk berinvestasi, dan juga menyimpan uang tunai dalam dana yang diperdagangkan di bursa Treasury dengan suku bunga mengambang yang dapat dijual dengan cepat jika diperlukan.

“Kalau ada saham yang turun signifikan, ayo beli barang dengan harga murah,” ungkapnya.

3. Menjaga cadangan kas

Meskipun kamu tergoda untuk membeli aset dengan harga diskon, penting bagi kamu untuk menjaga cash. Kebanyakan orang tidak siap menghadapi keadaan darurat keuangan, menurut survei CNBC/Momentive baru-baru ini.

Lebih dari separuh orang AS tidak memiliki dana darurat, dan 40 persen dari mereka hanya memiliki kurang dari 10.000 dollar AS. Sementara para ahli biasanya menyarankan untuk menyimpan tiga sampai enam bulan biaya hidup secara tunai.

Uang tunai juga penting bagi pensiunan juga penting untuk mengurangi potensi penjualan aset saat pasar sedang turun. Baker menyarakankan, di tengah ketidakpastian ini, investor perlu memiliki dana cadangan, sekitar 12 bulan kebutuhan hidup.

“Kamu perlu memiliki cadangan beberapa bulan untuk melewati periode ini. Atau, menyimpan setidaknya 12 bulan distribusi portofolio secara tunai,” kata Baker.

https://money.kompas.com/read/2023/05/28/110000126/simak-3-tips-investasi-saham-di-tengah-potensi-gagal-bayar-utang-as

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke