Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Investor Harap-harap Cemas, Harga Minyak Dunia Anjlok 4 Persen

Pelemahan itu terjadi didorong kekhawatiran apakah Kongres Amerika Serikat (AS) akan meloloskan kesepakatan menaikkan plafon utang atau tidak. Selain itu, dipengaruhi juga perkiraan prospek pasokan minyak global jelang pertemuan OPEC+ akhir pekan ini.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent turun 4,58 persen menjadi sebesar 73,54 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS turun 4,42 persen menjadi ke level 69,46 dollar AS per barrel.

Investor "harap-harap cemas" terkait keputusan Kongres, sebab beberapa anggota parlemen sayap kanan partai Republik menyatakan, mereka mungkin menentang kesepakatan untuk menaikkan plafon utang AS.

Padahal tenggat waktu pembayaran utang pemerintah AS semakin dekat yakni 5 Juni 2023.

Jika kesepakatan menaikkan plafon utang tidak disetujui Kongres, maka akan berisiko terjadinya gagal bayar, sehingga melemahkan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.

Kendati begitu, Presiden AS Joe Biden yang berasal dari partai Demokrat dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy yang berasal dari partai Republik, tetap optimis bahwa kesepakatan itu akan disahkan di Kongres.

Sebelumnya, dalam pertemuan keduanya telah dicapai kesepakatan tentatif untuk menangguhkan plafon utang 31,4 triliun dollar AS dan membatasi pengeluaran pemerintah untuk dua tahun ke depan.

“Masalah besar kali ini adalah drama lanjutan atas kesepakatan plafon utang. Sampai kita mendapatkan keputusan yang jelas, pasar akan tetap gelisah," ujar Phil Flynn, analis di Price Futures Group.

Jatuh tempo utang pemerintah AS bertepatan pula dengan pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, atau OPEC+, yang juga dilakukan pada 4 Juni 2023.

Investor tidak yakin apakah grup produsen minyak tersebut akan melanjutkan pengurangan produksi, mengingat terjadinya kemerosotan harga yang membebani pasar saat ini.

Pada pekan lalu, Menteri Energi Arab Saudi Abdulaziz bin Salman memperingatkan short-seller (mereka yang bertaruh agar harga turun) untuk "berhati-hati". Pasan ini diyakini bahwa OPEC+ mempertimbangkan pemangkasan produksi lebih lanjut.

Namun, komentar dari pejabat dan sumber perminyakan Rusia, termasuk Wakil Perdana Menteri Alexander Novak, menunjukkan bahwa produsen minyak terbesar ketiga di dunia itu condong ke arah membiarkan produksi tidak berubah.

Adapun sejak awal bulan Mei ini, OPEC+ telah menerapkan kebijakan pemangkasan produksinya sebesar 1,16 juta barel per hari (bpd).

Hal itu membuat total volume pemotongan produksi oleh OPEC+ menjadi sebanyak 3,66 juta barel per hari, termasuk kebijakan pemangkasan produksi 2 juta barel per hari pada Oktober tahun lalu.

Saat ini, investor tengah menanti data sektor manufaktur dan jasa China yang akan keluar di akhir pekan. Data itu akan menjadi isyarat terkait pemulihan permintaan bahan bakar di China, yang merupakan importir minyak terbesar di dunia.

https://money.kompas.com/read/2023/05/31/080404926/investor-harap-harap-cemas-harga-minyak-dunia-anjlok-4-persen

Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke