Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Roatex Komitmen Lanjutkan Proyek MLFF, Tunggu "Lampu Hijau" dari Pemerintah

Direktur Utama PT RITS Attila Keszeg mengatakan, pihaknya masih menunggu lampu hijau dari pemerintah untuk melanjutkan proyek ini. Yang jelas, PT RITS siap kapan pun pemerintah Indonesia mau.

"Hari ini jika kami memiliki lampu hijau bahwa kami dapat membangun segala sesuatu yang kira-kira seperti saat ini, kami akan senang melakukannya," ujarnya saat media luncheon meeting di Gedung Kedubes Hungaria, Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Namun, kata dia, pihaknya membutuhkan kepastian jadwal tanggal mulai operasi (COD/Commercial Operation Date) yang baru dari pemerintah. Kemudian juga izin konstruksi dan regulasi lingkungan.

Dia berharap dalam menyelesaikan proyek MLFF ini, seluruh pemangku kepentingan dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan kolaborasi dan komunikasi yang erat.

"Tetapi kita harus memiliki tanggal mulai (operasi). Tanggal mulai kita harus dalam keselarasan dan persetujuan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol)," ucapnya.

Dia menegaskan, pihaknya dan pemerintah Hungaria siap melanjutkan proyek ini. Bahkan jika perlu dipercepat, lantaran biaya proyek MLFF secara penuh ditanggung oleh Hungaria.

Sebagai informasi, berdasarkan kontrak pinjaman, Roatex Hungaria atau induk perusahaan PT RITS membiayai proyek ini dengan menggunakan dana dari pajak warga negara Hungaria.

Sementara skema pembayarannya, akan menggunakan retribusi tarif yang dibayarkan pengguna jalan tol setelah sistem MLFF diterapkan, sehingga tidak menggunakan dana dari APBN Indonesia.

"Kami siap untuk pergi secepat yang dikatakan pemerintah Indonesia kepada kami. Sebagai fakta lain, kami menghabiskan uang kami. Oleh karenanya, kami tertarik pada langkah-langkah untuk mempercepat sebanyak mungkin karena perpanjangan proyek ini tidak ada biaya dari Indonesia, biayanya banyak dari Hungaria," ungkapnya.


Harapan pemerintah Hungaria

Sementara itu, pemerintah Hungaria melalui Kedutaan Besar Hungaria untuk Indonesia berharap proyek MLFF senilai 300 juta dollar AS atau Rp 4,48 triliun ini dapat segera terlaksana dengan baik dan menjadi milestone bagi hubungan bilateral kedua negara.

"Kami menilai MLFF yang ditetapkan sebagai proyek strategis nasional ini dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi serta mengakselerasi upaya Indonesia menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat di 2045," kata Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Lilla Karsay pada kesempatan yang sama.

Diharapkan proyek berskema Design-Build-Finance-Operate-Transfer (DBFOT) dengan masa konsesi 9 tahun ini akan membawa Indonesia sebagai salah satu negara pengguna teknologi pembayaran jalan tol paling mutakhir di Asia Tenggara.

Adapun MLFF merupakan teknologi pembayaran tol terkini berbasis teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS) yang memungkinkan transaksi pembayaran tol tanpa berhenti melalui aplikasi di smartphone dan dibaca melalui satelit.

Proyek MLFF tetap jalan

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan, skema transaksi tol non-tunai nirsentuh tanpa setop atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di jalan tol tetap dilanjutkan.

"Ya lanjut terus, itu kan (masalah) internal saja," papar Basuki kepada media dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Rencana pelaksanaan MLFF pertama yakni di Jalan Tol Bali Mandara mulai 1 Juni 2023 juga akan tetap diteruskan.

"Targetnya Juni ini kalau masih bisa dikaji lagi, kita teruskan saja," imbuh Basuki.

Bahkan saat di lingkungan Istana Negara, Jakarta, Basuki menyebut pelaksanaan sistem MLFF tetap akan diberlakukan pada Desember 2023.

"Harus tetap jalan kan untuk semua nanti Desember. Tetap, schedulenya belum berubah, kata Basuki.

https://money.kompas.com/read/2023/06/16/130000726/roatex-komitmen-lanjutkan-proyek-mlff-tunggu-lampu-hijau-dari-pemerintah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke