Agus mengatakan, target tersebut sejalan dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 yang tengah dalam proses revisi agar Indonesia memiliki industri yang tangguh dan berdaya saing tinggi.
"Kontribusi industri pengolahan nonmigas terhadap PDB kita harus berani targetkan 19,2 persen atau angka 20 persen pada tahun 2025," kata Agus dalam pembukaan rapat kerja Kemenperin di Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Jakarta, Jumat (16/6/2023).
Agus mengatakan, kontribusi ekspor dari produk-produk manufaktur terhadap ditargetkan bisa ditingkatkan mencapai 78 persen 2025.
Ia memahami Kemenperin tak bisa sendirian dalam mencapai seluruh target tersebut. Karenanya, kata dia, jajaran Kemenperin diminta untuk memetakan koordinasi kerja sama dengan kementerian lainnya.
"Oleh sebab itu, hasil dari Raker kita pada pagi hari ini pemetaan, upaya mitigasi dan lain-lain itu akan kita koordinasikan dengan Kementerian lain. Pemetaannya harus sangat sangat kredibel," ujarnya.
Lebih lanjut, Agus mengatakan, pengalaman negara lain menunjukkan bahwa industri memegang peranan penting untuk peningkatan PDB per kapita.
Ia mencontohkan Korea Selatan dan Singapura menunjukkan peningkatan share industri ketika sudah menjadi negara maju. Sementara share industri di Indonesia mengalami tren penurunan setelah booming pada tahun 2002.
"Maka dari itu, diperlukan peningkatan share industri melalui perbaikan struktur ekonomi dalam agenda transformasi ekonomi," ucap dia.
https://money.kompas.com/read/2023/06/16/151200826/menperin-targetkan-kontribusi-industri-untuk-pdb-capai-20-persen-pada-2025