Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Telkom Raih Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Semester I-2023

Meskipun laba bersih perseroan mengalami penurunan, emiten telekomunikasi BUMN itu mencatat pertumbuhan pendapatan. Pendapatan konsolidasian TLKM naik 2,1 persen menjadi Rp 73,5 triliun pada semester I-2033 dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 71,98 triliun.

Adapun pendapatan perseroan dikontribusi dari pertumbuhan kinerja dari segmen Data, Internet & IT Services sebesar 6,1 persen menjadi Rp 41,6 triliun. Sementara itu, dari bisnis IndiHome, pendapatan tumbuh 4 persen menjadi Rp 14,4 triliun, dan Interconnection sebesar Rp 4,5 triliun atau tumbuh 5,7 persen.

"Komposisi pendapatan Telkom bergerak dinamis seiring dengan transformasi perusahaan di mana kontribusi pendapatan dari bisnis digital (digital business) terus meningkat, bersamaan dengan kontribusi pendapatan bisnis legacy mengalami penurunan. Pergeseran ini menunjukkan bahwa transformasi perusahaan berada pada jalur yang benar untuk tetap tumbuh secara berkelanjutan sesuai perubahan bisnis," kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam siaran pers, Jumat (38/7/2023).

Sementara EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi)  mencapai Rp 38,4 triliun atau turun 2,7 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya, Rp 39,44 triliun.

Pada segmen Fixed Broadband, IndiHome membukukan pendapatan sebesar Rp 14,4 triliun atau tumbuh 4 persen YoY dengan total kontribusi terhadap pendapatan perseroan mencapai 19,6 persen. Hingga akhir Juni 2023 IndiHome melayani 9,5 juta pelanggan atau tumbuh 7,2 persem dibanding periode yang sama tahun lalu dengan ARPU yang relatif stabil.

Pada segmen Mobile, Telkomsel berhasil membukukan pendapatan Rp 44 triliun yang didominasi oleh kinerja Digital Business yang terus menguat sebesar 7,4 persen YoY menjadi Rp 37,7 triliun dengan kontribusi 85,6 persen dari total pendapatan perusahaan yang pada tahun sebelumnya sebesar 80,5 persen.

Segmen enterprise mencatat kinerja ciamik dengan pendapatan Rp 9,3 triliun atau tumbuh 6,7 persen YoY, di mana layanan B2B IT Services dan layanan digital untuk korporasi menjadi kontributor terbesar. Pertumbuhan kinerja segmen Enterprise meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu di mana hanya tumbuh 0,3 persen YoY.

Sementara itu, pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel masih menjadi tower provider terbesar di Asia Tenggara yang memiliki 36.719 tower atau tumbuh 27,6 persen YoY dengan tenancy ratio dari 1,49x dari 1,46x pada kuartal pertama 2023. Mitratel membukukan laba bersih Rp 1,02 triliun pada semester I-2023, meningkat 14,7 persen YoY.

Sebagai informasi, hingga Juni 2023, Telkom telah menggunakan belanja modal perseroan senesar Rp 15 triliun atau 20,5 persen dari total pendapatan. Anggaran ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.

Pada bisnis fixed broadband, belanja modal digunakan untuk pengembangan akses fiber optic, infrastruktur kabel laut dan proyek lainnya seperti menara telekomunikasi dan data center. Sementara itu, belanja modal juga digunakan untuk peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan 4G, pengembangan teknologi 5G serta penguatan sistem IT.

Ririek mengatakan, kedepannya Telkom akan fokus dalam mempercepat langkah transformasi dengan stategi utama Five Bold Moves dan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan melalui pengembangan infrastruktur. Salah satunya adalah akusisi tambahan spektrum frekuensi 2,1 Ghz dan 2,3 GHz demi mengamankan kapasitas dan kualitas layanan TelkomGroup di masa mendatang, yang berdampak pada peningkatan biaya (expense) yang tumbuh 2,9 persen YoY menjadi Rp 50,5 triliun.

"Kami yakin langkah tersebut merupakan investasi jangka panjang yang akan berdampak positif baik kepada layanan kepada pelanggan, kinerja hingga profitabilitas Telkom," lanjut Ririek.

Ririek juga menambahkan, perseroan akan terus melakukan pengembangan infrastruktur jaringan dan layanan, yang diharapkan berdampak pada peningkatan expense. Ririek bilang, pengembangan infrastruktur dan jaringan adalah good cost dan investasi jangka panjang sebagai upaya mendorong kinerja.

"Hasilnya mudah-mudahan akan dapat kita tuai bersama nanti. Telkom juga terus memacu pertumbuhan melalui new engine of growth dan kinerja yang kuat dari anak perusahaan. Ini menjadi bekal bagi kami untuk memperkuat fundamental dan profitabilitas perseroan,” tegas Ririek.

https://money.kompas.com/read/2023/07/31/073900226/telkom-raih-laba-bersih-rp-12-7-triliun-pada-semester-i-2023

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke