Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Investasi di Instrumen ESG Punya Imbal Hasil Lebih Tinggi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beragam investasi saat ini menawarkan instrumen yang berbasis Environmental Social Governance (ESG). Salah satu yang mulai berkembang adalah adalah instrumen reksa dana saham.

Sebagai seorang investor, tentu bukan rahasia kalau imbal hasil menjadi salah satu pertimbangan utama meletakkan dana investasi.

Lantas, bagaimana dengan kinerja imbal hasil instrumen investasi berbasis ESG? Apakah imbal hasil yang dihasilkan lebih baik ketimbang lainnya?

Selain berpihak pada lingkungan, masyarakat dan manajemen yang transparan, ternyata instrumen investasi berbasis ESG juga memiliki kinerja imbal hasil yang relatif lebih baik.

Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Bursa Efek Indonesia (BEI) Ignatius Denny Wicaksono mengatakan, investasi dalam instrumen yang berkaitan dengan ESG memiliki imbal hasil yang lebih baik.

"Ternyata dengan mengintegrasikan aspek ESG dalam investasi itu bisa meningkatkan return kita, mengurangi risiko investasi, dan mendukung masa depan yang lebih baik," kata dia dalam konferensi pers Peluncuran BNP Paribas Indonesia ESG Equity Fund, Rabu (2/8/2023).

Hal tersebut tercermin dari pertumbuan 5 indeks saham berbasis ESG yang mengungguli rata-rata kinerja indeks seperti IDX80, IDX30, dan LQ45.

Adapun lima indeks tersebut adalah Sustainable and Responsible Investment (SRI)-Kehati, IDX ESG Leaders, ESG Sector Leaders IDX Kehati, ESG Quality 45 IDX Kehati, dan IDX LQ45 Low Carbon Leaders.

"Tidak tahu ke depannya seperti ini atau tidak, tapi sampai dengan saat ini dapat dikatakan, dengan mengintegrasikan aspek ESG bisa membantu meningkatkan perform fund," imbuh dia.

Lebih lanjut Denny menjelaskan, perusahaan yang menerapkan ESG seharusnya memiliki fundamental yang baik.

Sebagai ilustrasi, ia mengatakan salah satu tujuan dari ESG adalah agar perusahaan meningkatkan efisiensi. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dapat mengurangi ongkos operasionalnya. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan.

Perusahaan yang menerapkan ESG juga harus mengurangi risiko dengan meningkatkan tata kelola.

Selain itu, perusahaan yang menerapkan ESG juga kerap diguyur dengan insentif dari pemerintah. Beberapa contoh misalnya dengan adanya insentif kendaraan listrik atau insentif potongan suku bunga.

Direktur & Head of Marketing and Product Development PT BNP Paribas Asset Management Maya Kamdani Siboe menuturkan, perusahaan yang menerapkan ESG harus memiliki fundamental yang baik sebelum dipilih oleh perusahaan aset manajemen.

Hal tersebut juga akan berpengaruh pada kinerja perusahaan.

"Jadi kalau memang dari sisi fundamental kami nilai secara praktik ESG baik, kami akan mengutamakan perusahan masuk ke portofolio kami. Itu bisa mendorong, itu dari sisi sentimen pasarnya," tandas dia.

Per Juni 2023, BNP Paribas AM memiliki Rp 6 triliun dana kelolaan atau asset under management (AUM) berbasis ESG, atau 17 persen dari total AUM Rp 34,7 triliun.

Adapun salah satu produknya BNP Paribas Indonesia ESG Equity yang baru diluncurkan Maret ini telah tumbuh 3,6 persen sampai Juni 2023.

"Itu lebih baik dibandingkan tolok ukurnya IDX ESG Leaders," tandas dia.

https://money.kompas.com/read/2023/08/02/161000526/investasi-di-instrumen-esg-punya-imbal-hasil-lebih-tinggi

Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke