Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

The Fed Kerek Suku Bunga Acuan, SBN Makin Menarik?

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan menilai, kenaikan suku bunga acuan The Fed akan berimplikasi positif terhadap pergerakan imbal hasil SBN. Pasalnya, kebijakan suku bunga memiliki hubungan berlawanan dengan harga obligasi.

Artinya, ketika suku bunga acuan naik, maka harga obligasi akan turun, dan imbal hasilnya meningkat. Begitupun sebaliknya, ketika suku bunga acuan turun, harga obligasi bakal meningkat dan imbal hasilnya menyusut.

"(Kenaikan suku bunga acuan The Fed) dapat berdampak positif ke pasar SBN dalam bentuk imbal hasil yang lebih kompetitif dan minat investor yang lebih besar," kata Deni, kepada Kompas.com, Kamis (3/8/2023).

Lebih lanjut Deni menyebutkan, pasar SBN juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kondisi ekonomi domestik, kebijakan moneter dan fiskal, serta sentimen pasar secara keseluruhan. Dengan melihat kondisi perekonomian nasional yang terjaga, ia pun meyakini, perkembangan pasar SBN ke depan masih akan positif.

"Kami percaya, kinerja perekonomian yang solid dan pasar keuangan domestik yang kondusif akan mendorong kinerja SBN Indonesia tetap bagus dan stabil," tuturnya.

Adapun hingga 1 Agustus lalu, pasar SBN masih menunjukan penguatan. Hal ini terefleksikan dengan tingkat yield SUN benchmark tenor 10, 15, dan 20 tahun telah mengalami kenaikan masing-masing sebesar 71, 68, dan 62 bps dari posisi akhir tahun lalu ke level 6,35 persen, 6,53 persen, dan 6,63 persen per 1 Agustus 2023.

"Level yield SBN saat ini masih menarik karena tingkat inflasi di negara maju dan dalam negeri yang semakin terkendali diproyeksikan akan mendorong penurunan tingkat suku bunga di akhir tahun ini atau awal tahun depan," kata Deni.

Tercatat kepemilikan Non Residen atas SBN berdasarkan data setelmen BI tanggal 31 Juli 2023 adalah sebesar Rp 855,19 triliun (15,56 persen) dari jumlah SBN rupiah yang dapat diperdagangkan.

"Aliran modal ini diperkirakan masih akan bertambah sampai dengan akhir tahun ini," ucap Deni.

https://money.kompas.com/read/2023/08/03/173000126/the-fed-kerek-suku-bunga-acuan-sbn-makin-menarik-

Terkini Lainnya

Investasi ORI atau SBR? Ini Perbedaannya

Investasi ORI atau SBR? Ini Perbedaannya

Work Smart
Rincian Harga Emas Antam Senin 27 Mei 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Rincian Harga Emas Antam Senin 27 Mei 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
IHSG Menghijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.026

IHSG Menghijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.026

Whats New
Produsen Elektronik Sebut Aturan Permendag 8/2024 Bisa Bikin RI Kebanjiran Produk Impor

Produsen Elektronik Sebut Aturan Permendag 8/2024 Bisa Bikin RI Kebanjiran Produk Impor

Whats New
Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Harga Bahan Pokok Senin 27 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Senin 27 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Whats New
Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

Whats New
Tak Cukup dengan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

Tak Cukup dengan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

Whats New
IHSG Diperkirakan Sentuh 'All Time High' Hari Ini, Berikut Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Sentuh "All Time High" Hari Ini, Berikut Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

Whats New
Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan 'Skincare', Ada 'Cashback' 100 Persen

Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan "Skincare", Ada "Cashback" 100 Persen

Spend Smart
[POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

[POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

Whats New
Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

Earn Smart
Penjelasan Lengkap BPJS Kesehatan soal Ikang Fawzi Antre Layanan Berjam-jam

Penjelasan Lengkap BPJS Kesehatan soal Ikang Fawzi Antre Layanan Berjam-jam

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke